Nela Yanti Despan, S.H.,S.Pd

Nama Saya Nelayanti Despan, S.H Lahir di Tanjung Balai, Sumatera Utara pada tahun 1974. Saya lulusan Universitas Muhammadiyah Sumatra Ut...

Selengkapnya
Navigasi Web
Potret dibalik Lock Down Covid-19

Potret dibalik Lock Down Covid-19

Dunia digemparkan oleh berita munculnya virus baru yang mulanya bernama virus Corona yang kemudian berubah menjadi Covid-19 di tahun 2020 ini. Pengaruhnya sangat luar biasa terhadap dunia pendidikan. Dimana dengan keluarnya surat perintah Lock down dan berakibat liburnya sekolah dimana-mana. Tentunya ini berita yang membuat kami tenang dengan kegalauan tingkat tinggi akibat tidak mampu melakukan pencegahan terkait penularan virus ini terhadap siswa-siswa kami.

Padahal saat ini kami sedang menjalankan PenilaianTengah Semester.Akhirnya semua aktifitas di sekolah kami tunda demi keselamatan bersama. Otomatis semua pekerjaan dan tugas anak pasti akan diberikan kepada siswa untuk dikerjakan dirumah.Belajar dirumah imbas dari penyebaran virus Covid-19 bukan menjadi solusi terbaik bagi orangtua malah timbul masalah baru. Mulai dari kewalahan membagi waktu mengajari anak karena tugas yang diberikan secara online oleh guru dengan pekerjaan rumah yang seabrek-abrek. Belum lagi orangtua yang bekerja pergi pagi pulang sore sehingga harus kerja ekstra untuk membimbing anaknya dirumah.

Dari gagap tekhnologi sampai akhirnya pintar menggunakannya karena terpaksa oleh keadaan. Dari sekolah wali kelas memberikan tugas kepada anak mereka dan pekerjaan itu harus ada laporan setelah selesai dikerjakan dari rumah masing-masing. Orangtua sebenarnya mengharapkan anak-anak mereka tetap fokus belajar disekolah. Bagi mereka, kondisi belajar dirumah merupakan pekerjaan tambahan yang lebih banyak memusingkan kepala karena anak-anak lebih banyak bermain dibanding belajar.

Dampak dari belajar jarak jauh ini sangat dirasakan sulit bagi orangtua yang bekerja dibanding ibu rumah tangga. Keluh kesah pun bermunculan di grup whatsapp paguyuban sekolah yang memohon kepada pihak sekolah untuk meringankan beban mereka dirumah.

"Ampuuuun deh umi! angkat tangan saya dengan tugas anak-anak ini. Mana rumah berserakan, dapur tak terjamah apalagi cucian, pusing saya mi," kata Bunda Al

"Umi, apa boleh nanti aja dikerjakan disekolah. Saya gak sanggup lagi jika pulang kerja masih mengajari anak-anak mengerjakan mereka. Boleh ya,umi," tutur Bunda Saka

Cara belajar itu praktis membuat orang tua terbebani, karena untuk menjaga anak agar tidak main di luar saja sudah cukup sulit. Apalagi jika anaknya diberi tugas yang banyak. Dan banyak lagi penuturan orangtua yang silih berganti memenuhi dinding chat grup whatsapp paguyuban kami. Potret pembelajaran dirumah yang menjadi problem saat ini akan terus berlangsung selama keadaan dianggap sudah membaik dan melewati masa 14 hari yang sudah ditentukan pemerintah. Saat ini, kami pihak sekolah tentunya membutuhkan kerjasama orangtua untuk kepentingan dan keselamatan bersama.

Sekolah kami hanya memberikan tugas lewat Whatsapp saja sehingga anak tidak setiap saat memegang handphone, dipakai sesuai kebutuhan saja. Yang tadinya konsepnya ingin belajar daring tapi dengan pintarnya anak-anak zaman milenial ini terkadang memanfaatkan kesempatan ini untuk bermain game atau menonton youtube.

Kepanikan ini dikarenakan selama ini orangtua sangat bergantung kepada sekolah dalam hal mengajar dan membimbing anak-anak mereka. Padahal materi dan tugas yang diberikan juga tak sesulit yang mereka bayangkan. Jadwal pengerjaan pun bebas, hanya setoran tugas akan ditagih paling lambat pukul 10 malam setiap harinya.

Kendala yang kami hadapi dalam pembelajaran jarak jauh ini, tidak semua orangtua paham akan belajar secara daring, dan tak semua orangtua juga yang stay dirumah karena bekerja. Maka langkah yang kami ambil adalah memberi tugas lewat WA saja dengan tugas evaluasi di akhir pembelajaran. Memang lebih tepatnya orangtua sedang dinobatkan sebagai guru sementara dirumah.

Ayah dan bunda, kami juga tak berharap situasi ini terjadi. Hanya saja kita sedang dalam kondisi darurat yang membutuhkan kerjasama yang baik. Harapan kami, yang terpenting saat ini adalah jaga kesehatan dan kebersihan rumah demi anak-anak kita. Selamat mengajar!

#DiRumahAja

#Lombamenulismei2020

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post