Neldawati

Ibu 4 anak berprofesi guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Bukittinggi....

Selengkapnya
Navigasi Web
Jalan berliku Hanna  Bab 1. Tamat SMA

Jalan berliku Hanna Bab 1. Tamat SMA

Tantangan Guru hari ke 3

03-03-2022

Hanna dan teman-temannya merayakan perpisahan sekolah. Bercampur aduk rasa didada mereka. Bahagia karena satu tahapan pendidikan telah selesai. Tinggal persiapan untuk memasuki dunia perkuliahan. Mereka juga sedih karena akan berpisah dengan teman-teman serta sahabat seperjuangan selama tiga tahun di SMA. Dua orang sahabat dekatnya akan pergi ke ibu kota untuk bimbel dan kuliah di sana. Hanna tidak berani mimpi untuk kuliah di ibu kota. Dia tau diri dengan keadaan ekonomi orangtuanya. Ayahnya hanya guru mengaji di desanya. Sementara ibunya hanya ibu rumah tangga, kadang beliau menjahit baju konveksi yang diantarkan oleh juragan konveksi dari desa tetangga. Lumanyan untuk menambah belanja dapur.

Hanna anak kedua dari tiga bersaudara. Abangnya yang besar sudah kuliah di Universitas swasta di ibu kota propinsi. Dia bertekad untuk kuliah di Universitas Negri, supaya biayanya tidak terlalu mahal. Hanna juga bercita-cita untuk menjadi guru. Dia melihat kehidupan keluarganya. Mereka tidak kaya tapi juga tidak kekurangan. Mungkin inilah yang disebut dengan berkah. Jika dipikir, dengan gaji ayah seorang guru ngaji golongan rendah dan zaman itu belum ada sertifikasi. Gaji guru termasuk paling rendah dibandingkan yang lain.

Bercermin dari kepribadian ayahnya. Beliau selalu tenang dan wajahnya selalu menghadirkan senyum. Membuat senang hati siapa saja yang melihatnya. Beliau sering didatangi oleh murid-murid beliau yang sudah tamat. Mereka sering berkunjung menemui ayah untuk sekedar menanyai kabar beliau, tidak sedikit yang selalu meminta nasehat beliau. Malah ada seorang mantan murid beliau yang membawa calon istrinya, dan meminta pendapat ayah, apakah calon istrinya ini adalah orang baik fan cocok untuk mendmapingi hidupnya kelak. "Jika Bapak tidak setuju, maka saya tidak akan menikah dengannya". Pernah saya mendengar percakapan beliau dengan sang mantan murid.

Saya juga pengen seperti beliau, disayang dan dihargai siswa. Bukan jadi guru yang ditakuti didepan dan dicibir serta dicemoohkan dibelakang. Menjadi guru juga merupakan ladang pahala yang tidak pernah putusnya. Aaah...banyak sekali keuntungannya. Tidak hanya materi di dunia namun juga investasi akhirat. Begitu pikiran Hanna selama ini.

Bukittinggi 3 Maret 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post