Neldawati

Ibu 4 anak berprofesi guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Bukittinggi....

Selengkapnya
Navigasi Web

Manusia Langit bikin saya kerdil

Tagur#h2

02-02-2022 Bukankah tanggalnya cantik sekali hari ini? Aku melihatnya bukan sekedar tanggal ynag cantik, tapi juga penuh makna. Hari ini aku mendapatkan bnayak sekali pembelajaran. Allah datangkan solusi, ilmu dan guru padaku. Masyaa Allah, alangkah maha baiknya Allah.

Berawal dari kemaren malam setelah melihat postingan jadwal pembelajaran. Pada hari selasa jadwal mengajarku sungguh bikin sakit kepala, badan lemes dan emosi meningkat. Betapa tidak, hari selasa aku tidak hanya mengajar 6jp namu juga mehajar pada 2 lokasi yang nolak balik. Sekolahku memiliki lokasi belajar yang terpisah. Tidak terlalu jauh namun lumanyan bikin repor jika harus bolal balik. Jam 1-2 aku mengajar di Kampus 2, pada jam ke 4-5 mengajar di Kampus 1, dan jam ke 7-8 kembali lagi ke kampus 1.

Sedang galaunya hati ini, aku membaca sebuah artikel tentang seorang tukang becak di sebuah kota di Jawa Timur yang memiliki visi dan misa:Satu, jangan pernah menyakiti. Dua hati-hati memberi makan istri."

"Tukang becak macam apakah ini, sehingga punya _mission statement_ segala?"Tukang becak ini bukan sembarang orang. Beliau seorang Hafidz Qira’at Sab’ah! Beliau menghafal Al-qur’an lengkap dengan tujuh lagu qira’at seperti saat ia diturunkan: qira’at Imam Hafsh, Imam Warasy, dan lainnya. Dua kalimat itu sederhana. Tetapi bayangkanlah sulitnya mewujudkan hal itu bagi kita.

Jangan pernah menyakiti. Dalam tafsir beliau di antaranya adalah soal tarif becaknya.

Jangan sampai ada yang menawar, karena menawar menunjukkan ketidakrelaan dan ketersakitan. Misalnya ada yang berkata, “Pak, terminal Rp 5.000, ya." Lalu dijawab,“Waduh, enggak bisa, Rp 7.000, Mbak."

Itu namanya sudah menyakiti. Makanya, beliau tak pernah pasang tarif.

“Pak, terminal Rp 5.000, ya.” Jawabnya pasti OK. “Pak, terminal Rp 3.000, ya." Jawabnya juga OK. Bahkan kalau,“Pak, terminal Rp 1.000 ya.” Jawabnya juga sama, OK.

Awalnya Aku terasa kesentil. Makin dibaca sentilan otu berubah menjadi tamparan telak mengenai pipi. Terbayang bagaimana kerasnya kerja beliau menhayuh becak, namun tidak pernah komplen, bahkan dengan tarif yang ditawar oleh calon penumpangpun beliau sanggupi. Lha..saya kerja tidak perlu mengayuh becak, ga perlu berpanas-panas jika panas terik dan tidka akan basah jika hari hujan.

Semoga Allah kuatkan saya, selalu diberikan Kesabaran dan diberikan ilmu untuk membaca ibrah dari semua kejadian. Aamiin

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post