Tagur#h4

4 Februari 2022

Aku masih uring-urangan dengan jadwal yang menurutku sangat tidak "bersahabat". Jadwal yang sehati ada 6Jp dan itu dipisahkan oleh lokasi yang berbeda dan bolak balik. Pagi mengajar di Kampus 2, selanjutnya ngajar d kampus1 pada jam terakhir balik lagi ke kampus 2. Terasa sakit kepala, serasa mau kiamat, serasa dizholimi, sedih,kecewa dan marah. Tafi siang, setelah shalat zuhur, saya membuka WA group yang berisikan tentang nasehat, kata bijak dan tausiah. Saya tertegun dengan artikel yang saya baca.

Aku malu menjadi sedih padahal (sebenarnya) permasalahanku ada di dalam genggaman Allah.” (Umar Khan)

Permasalahan sesungguhnya bukan terletak pada masalahnya, melainkan pada sikap kita terhadap persoalan tersebut.

Oleh karena itu, siapa yang ingin menikmati hidup ini dengan baik, mutlak baginya untuk terus meningkatkan ilmu dan keterampilan dalam menghadapi persoalan yang terus meningkat.

“Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (Ghafir: 44)

Aku terdiam beberapa saat sampai lamunanku dibuyarkan oleh suara seorang yang memanggilku. Mau curhat kak katanya dengan wajha tegang. "Apa yang bs kaka bantu kata saya?" Dia langsung menangis. Sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan dia bilang, Adik saya hamil kak. Dihamili oleh Ayah tiri kami." Bahinya bergoncang kelawan sesak di dadanya. Aku terdiam. Bagaimana bisa anak sekecil ini, yang sedang menyelesaikan skripsi mendaptan masalah yang berat seperti ini