Snorkeling Di Pulau Rubiah

#Tagurke_10

Setelah semalam menginap di Bungalow Seulako pantai Iboih, paginya kami menuju pulau Rubiah. Nama pulau Rubiah konon berasal dari nama seorang tokoh wanita Aceh yang bernama Cut nyak Rubiah. Dia berpisah dengan suaminya karena hoby Cut Rubiah memelihara anjing tidak disukai oleh suaminya. Sehingga mereka membagi dua pulau tempat mereka tinggal. Yang satu pulau iboih (Ibrahim iboih) tempat suaminya. Satunya lagi dinamakan pulau Rubiah, tempat cut Rubiah bermukim.

Pulau Rubiah yang sangat cantik ini berada di kawasan Pulau Weh, sebelah barat Kota Sabang. Pulau dengan luas sekitar 2.600 hektare ini memiliki keindahan bawah laut yang mempesona dan sangat alami. Begitu pula dengan pesisirnya yang sama indah, yakni diapit oleh dua pantai menawan sekaligus, Pantai Teupin Layeu dan Pantai Iboih. Jernih birunya air laut seolah kontras dengan lembut putih pasirnya. Hembusan semilir angin yang semakin membuat siapa saja betah berlama lama ketika berada lama di Taman Laut Rubiah di kota Sabang, provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ini.

Berwistaa dan bermain di laut sudah sering saya lakukan. Tapi melakukan wisata bawah laut, ini barunpertama kali.

Untuk menuju pulau Rubiah, ada paket tournya yang satu paketnya terdiri dari 4 sampai 7 orang. Satu paket wisata ini dipandu oleh satu orang guide. Jasa penyeberangan, pelampung,pakaian pengaman dan sewa kapal komplit dalam satu paket. Saya dengan anak-anak ikut menyelam ke dasar laut, sementara suami hanya memantau dari pinggir pantai.

Setelah memakai pelampung, kacamata pengaman, selang pernafasan, maka kami mulai aktifitas menyelam.

Melihat kedalaman lautnya, saya agak ngeri untuk menyelam. Tapi berkat kesabaran dan kelihaian guidenya, akhirnya saya bisa juga menyelam dan melihat keindahan dasar laut secara langsung. Pasir yang jernih, ikan yang berbagai macam warna bermain di terumbu karang, membuat kita berdecak kagum sungguh indah ciptaan Allah. Pemandangan ini diabadikan oleh guide dengan foto dan video yg saya upload ini.

Dalam wisata bawah laut ini, yang paling berani adalah anak ketiga saya, Aji. Dia bisa berenang dan menyelam tanpa memakai alat pengaman. Bahkan berpose di atas sepeda motor yang ada di dasar laut, dia lakukan tanpa alat pengaman apapaun. Di antara kami, foto-foto dia lah yang paling bagus. Kelihatan sekali, Aji berenang dan menyelam tanpa ada beban, tanpa ada rasa takut. Berbeda sekali dengan mama dan kakak-kakaknya. Kedua kakaknya juga menyelam ke dasar laut, tapi tetap memakai alat pengaman lengkap. Beda lagi dengan si bungsu kami, dedek hanya menyelam di pinggir saja, tidak berani dibawa ke tengah. Tapi walaupun di pinggir pantai, dia tetap bisa menikmati pemandangan indahnya ikan warna warni. Dengan wajah tetap ceria si Dedek berenang sesukanya.

Masing-masing mereka menikmati wisata alam ini dengan cara mereka masing-masing.

Si Papa walau hanya jadi pemantau dan mendampingi si bungsu, juga ceria dan selalu tersenyum. Semoga rihlah ini bisa membuat mereka semua bahagia.

Perjalanan ini tidak berhenti sampai di sini. Masih ada lagi cerita menarik di tempat wisata pulau Weh, Sabang. Kita lanjut besok ya.

Banda Aceh, 10 Februari 2022