Neli Wardani

Guru BK di SMA N 2 Bukittinggi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bagaimana Melindungi Anak Kita Dari Penyalahgunaan Media Sosial   (Day 41)

Bagaimana Melindungi Anak Kita Dari Penyalahgunaan Media Sosial (Day 41)

Oleh : Neli Wardani

 

Apa yang harus dilakukan orang tua, agar anak tehindar dari bahaya-bahaya yang mengintai dibalik media sosial ? (dalam ulasan sebelumnya).

Pertama, ciptakan kedekatan dengan anak, sehingga ia tidak perlu curhat di media sosial. Apabila anak merasa dekat dan nyaman untuk curhat dengan orang tuanya, maka tidak akan kejadian anak kita menyatakan kegalauannya di media sosial. Ia akan mencari orang tuanya setiapkali ia merasa tidak nyaman. Dia harus yakin bahwa orang tuanyalah tempat teraman baginya untuk berbagi. Inilah PR utama bagi orang tua.

Kedua, berteman dengan anak di media sosialnya. Tujuannya adalah agar kita dapat mengikuti perkembangan yang terjadi dengan anak dan teman-temannya di media sosial. Tapi ingat, hindari untuk melakukan intervensi langsung di media sosial anak apabila menemukan hal-hal yang tidak disetujui. Misalnya, tidak usah dikomentari langsung di wall facebooknya jika kita membaca status, postingan atau komentarnya yang tidak kita sukai. Tahan untuk tidak membahasnya sampai kita bertemu langsung dengannya, baru dibicarakan dengan tetap menghargai dan menganggapnya sebagai sahabat. Khususnya untuk anak yang sudah remaja.

Ketiga, edukasi penggunaan media sosial, gunakan untuk hal-hal yang positif saja, seperti bertemu teman dan menyambung silaturrahmi, menambah pengetahuan, membaca tausiyah yang ada, mendapatkan informasi yang up to date, berbagi ilmu dengan memposting tentang sesuatu yang bermanfaat, dll. Hindari media sosial digunakan sebagai tempat curhat, buka aurat, meremehkan dan menghujat orang lain, agar tidak memancing bahaya.

Yakinkan pada anak agar berteman di media sosial hanya dengan yang dikenal saja. Seringkali ada permintaan pertemanan dari orang-orang yang tidak dikenal, dengan memasang foto profil yang terkesan membuat nyaman untuk targetnya dan memalsukan akunnya. Bisa jadi juga sebaliknya, anak kita yang lebih dulu mengajukan pertemanan kepada orang-orang yang menarik perhatiannya.

Kita harus tanamkan pada anak, bahwa dia harus selektif dalam menerima dan mengajukan permintaan pertemanan orang lain di media sosial. Sebelum menerimanya, harus dipastikan dulu anak kita dan kita sebagai orang tua mengenalnya. Kalau diperlukan, sebelum menerima permintaan pertemanan itu, anak minta persertujuan dulu kepada orang tua. Tentunya hal ini bisa terjadi kalau anak merasa nyaman dengan orang tuanya. Hal ini penting, untuk menghindari anak dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Keempat, orang tua sebagai teladan. Sebagai orang tua kita harus selalu memberikan contoh yang baik kepada anak. Misalnya, kita melarangnya untuk curhat di media sosial, berarti orang tua juga tidak melakukannya. Apa yang kita edukasi kepada anak, harus kita laksanakan juga.

Tujuan orangtua memberikan edukasi kepada anak tentang penggunaan media sosial yang benar, tentunya untuk melindungi anak kita dari bahaya yang bisa mengintainya. Media sosial memberikan banyak manfaat, sekaligus bisa menjadi mudharat. Semua itu bergantung juga bagaimana orangtua menyiapkan anak-anaknya agar dapat menggunakan media sosial dengan benar dan seperlunya.

#berbagidarikelasparenting

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap.Luar biasa...Dalam tulisan saya, saya beri judul menjadi orang tua Akrab.Besok, in sya Allah..judulnya,Yuk, menjadi orang tua GAGAL.

01 May
Balas

Menarik sekali judulnya pak...saya bersiap utk membaca tulisan bapak

01 May

Mantap bu Anel, sangat bermanfaat

01 May
Balas

Kerenn Bun...sangat bermanfaat....Terimkasih atas ilmunya

01 May
Balas

Sama sama bun...

01 May

Keadaan banyaknya anak yg salah jalan skrg ini memaksa orang tua untuk dekat dan mempelajari ilmu tentang ini..semoga sj para orang tua bisa menjadi sahabat anaknya

02 May
Balas

Mantap bu, Sukses slalu.

01 May
Balas

Terimaksih pak.Salam kenal

01 May



search

New Post