Neli Wardani

Guru BK di SMA N 2 Bukittinggi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jalan Hidup Yang Tak Disangka(Day 46)

Jalan Hidup Yang Tak Disangka(Day 46)

Oleh : Neli Wardani

Perjalanan hidup manusia memang sudah ditentukan oleh sang pemilik hidup. Tugas kita sebagai manusia hanyalah berusaha, bedoa dan bertawakkal atas segala yang terjadi. Sukses dan gagal adalah kombinasi dari tiga hal tersebut, usaha, doa dan sabar. Sebuah keberhasilan mustahil kita peroleh tanpa ada usaha yang dilakukan. Usaha saja tanpa diiringi doa dan keyakinan adanya campur tangan Allah dalam keberhasilannya adalah manusia yang sombong. Kesabaran perlu dimiliki ketika usaha yang dilakukan belum membuahkan hasil. Evaluasi atas kegagalan itu adalah manifestasi dari kesabaran itu sendiri.

Allah selalu punya cara-cara kreatif dalam membuat skenario perjalanan hidup kita. Dalam mencapai kesuksesan itu sendiri, kadang kita dihadapkan pada situasi di luar ekspektasi kita. Diluar sangkaan kita.

Begitulah yang pernah terjadi dalam perjalanan hidupku. Aku yang adalah seorang anak dari keluarga yang sangat biasa, jauh dari sesuatu yang disebut sukses. Tidak pernah terbersit dalam pikiranku untuk kuliah, jadi sarjana dan kemudian menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan memperoleh penghasilan tetap setiap bulannya. Itulah sukses menurutku. Sangat sederhana.

Kesuksesanku itu diskenariokan Allah melalui andil orang lain. Seseorang yang sebenarnya tidak memiliki hubungan keluarga denganku, tapi kami seperti memiliki hubungan darah. Dia adalah seorang teman SMAku. Dia berasal dari luar kota dan kost di dekat sekolahan kami. Tahun kedua sekolah, dia kami ajak tinggal bersama kami.

Setelah tamat dari dari SMA, temanku tersebut berencana untuk kuliah. Orangtuanya sudah menyiapkan biaya yang cukup untuk kuliahnya. Aku yang mustahil untuk bisa kuliah karena tidak ada dukungan finansial, tak pernah memikirkannya. Temanku tersebut memaksa untuk ikut mendaftar masuk ke perguruan tinggi melalui jalur tes UMPTN (Ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri).

Aku menolak, tapi dia terus membujuk agar aku mau ikut tes. Katanya, “Kita ikut saja dulu, kan belum tentu juga kita akan lulus”. Aku tetap tidak setuju, dengan alasan kalau nanti lulus, justru akan tambah kecewa, karena tidak bisa kuliah. Akhirnya dia bosan juga membujukku.

Inilah awal dari terjadinya perubahan dalam hidupku. Sesuatu yang di luar dugaanku. Secara diam-diam temanku itu membelikan formulir pendaftaran untukku. Harga formulir itu sangat mahal. Dia benar-benar nekat dan sangat ingin agar aku ikut. Aku tak bisa protes lagi. Hanya bisa terharu dengan perhatian dan dukungannya padaku

Dengan berat hati akhirnya aku mengisi formulir pendaftaran tersebut. Kupilih jurusan Bimbingan dan Konseling UNP. Sayang kalau formulirnya tidak digunakan, kata temanku. Ujiannya juga aku ikuti tanpa persiapan. Berbeda dengan temanku yang sangat prepare untuk menembus jurusan yang dipilihnya, Pendidikan Ekonomi UNP.

Tuhan ternyata membukakan jalan untukku. Ternyata aku lulus. Aku menjadi panik dan sedih. Orang tuaku bahkan tidak tahu kalau aku mengikuti tes masuk perguruan tinggi ini. Bagaimana mungkin mereka akan mengizinkanku kuliah selama 4-5 tahun, dengan biaya yang tentunya tidak sedikit?

Tapi Allah punya rencana yang indah untukku. Ada saja kemudahan yang kudapatkan semenjak aku lulus. Diluar dugaan, orang tuaku menyetujui aku kuliah. Untuk membayar biaya pendaftaran ulang, orang tua temanku tersebut turut membantu memberikan pinjaman. Beberapa orang saudaraku juga ikut patungan. Begitu juga saat membayar uang kuliah, ada saja rezeki yang dikirimkan Allah, meski itu lewat tangan orang lain.

Alhamdulillah akhirnya aku menyelesaikan pendidikanku dan berhasil menjadi sarjana. Setelah tamat, selama 1 tahun aku mengabdi sebagai guru honor. Tahun kedua aku lulus seleksi sebagai guru bantu. Setahun kemudian aku lulus tes CPNS. Subhanallah. Kesuksesan itu akhirnya menghampiriku.

Aku mungkin bukan siapa-siapa sekarang, jika bukan karena inisiatif dari temanku. Allah mengirimkan seorang sahabat untuk membukakan jalan kesuksesan padaku. Allah menjadikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi kenyataan. Begitulah seorang sahabat. Ia tidak mau maju sendiri.

Semoga apa yang telah dilakukan temanku dihitung sebagai pahala oleh Allah SWT. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan kelapangan padanya. Semoga setiap rezeki yang kunikmati sekarang, menjadi pahala sedekah yang selalu mengalir padanya. Aamiin.

#sahabatsejati

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Dengan siapa kita berteman nyata mempengaruhi hidup kita

06 May
Balas

Betul bu Mis.....

06 May

Masya Allah, susah nyari sahabat sejati ya uni

06 May
Balas

Alhamdulillah....disekeliling kita ada banyak Likna...

06 May

Jalan hidup kita sudah digariskan oleh Allah SWT, kita hanya perlu yakin bahwa pertolongannya dekatm .masya Allah sangat menginspirasi uni..

06 May
Balas

Maasya Allah. Sungguh itulah sejatinya sahabat. Memaksa kita melakukan suatu kebaikan. Semoga Allah SWT senantiasa menjaga kita semuanya...

06 May
Balas

Iya bu...bahagia sekali punya teman seperti itu...

06 May



search

New Post