Oleh: Neliza Aflida

Disela-sela jam istirahat, kadang kala muncul diskusi-diskusi  kecil antar guru. Seperti hari ini muncul pertanyaan dari salah seorang teman tentang puasa. Ia menanyakan mana yang harus didahulukan membayar hutang  puasa bulan Ramadhan atau melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal.  Karena ada beberapa pendapat tentang hal ini, ada yang mengatakan harus membayar hutang puasa Ramadhan terlebih dahulu, dengan alasan hutang wajib dibayar. Dan ada yang membolehkan berpuasa di bulan Syawal  terlebih dahulu, alasannya bulan Syawal hanya sekali  dalam setahun, sedangkan membayar puasa bisa kapan saja. Bagaimana saat hutang puasa belum terbayar kita sudah meninggal? Kata teman yang lain. Maka itu jadi urusan kita dengan-Nya jawab temanku yang lainnya sambil tersenyum. Diskusi kecil ini akhirnya ditengahi oleh guru agama yang kebetulan sudah hadir juga. Katanya di bolehkan berpuasa di bulan Syawal terlebih dahulu, baru membayar hutang puasa di bulan Ramadhan.

Sementara aku hanya mendengar dan menyimak, karena  biasanya aku melakukan puasa bulan Syawal terlebih dahulu, baru membayar hutang puasa di bulan Ramadhan pada bulan-bulan berikutnya. Karena pernah membaca buku yang diterbitkan oleh Maghfirah Pustaka, berjudul Bimbingan Islam Untuk Hidup Muslimah. Dimana tertulis apabila ada kelonggaran waktu untuk melaksanakan qadha, maka shaum qadha diutamakan. Sebaliknya, apabila  waktunya telah mendekati akhir Syawal, maka shaum Syawal bisa di dahulukan, sementara qadha diakhirkan.

Kuantan Singingi, 11 Mei 2022.