Mati Lampu
Tiada angin tiada hujan, dan tampa ada pemberitahuan tiba-tiba listrik mati. Hari menunjukkan pukul 16.30 wib. Aku yang sedang istirahat siang, tiba-tiba terkejut karena kipas angin yang ku hidupkan mati begitu saja. Kemudian sekian detik hidup lagi dan mati lagi. Ini biasanya kode kalau listrik bakal mati lama nih, pikir ku dalam hati. Ternyata benar, sa’at sore merangkak senja listrik belum juga hidup. Hingga waktu magrib masuk seiring dengan turunnya hujan dengan lebat.
Bagaimana ini, tadi aku lupa menambah daya Hp ku. Ada rasa cemas kalau malam ini aku tidak bisa menulis di Gurusiana. Karena laptopku juga dalam kondisi tidak ada dayanya. Waktu terus berputar, tampa disadari waktu sholat Isya pun sudah masuk. Sementra lilin yang digunakan sebagai alat penerangan semakin pendek, dan tidak ada penggantinya lagi. Dengan penerangann seadanya, ku tatap jam dinding, yang menunjukkan pukul 20.45 wib. Dengan rasa kesal ku baringkan tubuhku, karena tidak ada yang bisa ku kerjakan dalam suasana seperti ini.
Alhamdulillah, tepat pukul 21.00 wib listrik hidup seiring dengan berhentinya hujan. Aku duduk kembali dan mengambil pencas hp dan laptopku lalu segera mengisi daya kedua benda tersebut. Akhirnya malam ini aku masih sempat menulis di gurusiana.
Lubuk Jambi, 27 Januari 2021.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah. Akhirnya hidup kembali listriknya, Bunda. Bisa ngirim tulisan. Salam literasi
Ahamdulillah, pak. terimaksih atas komen-nya
Alhamdulillah terselamatkan. Bisa nulis tanpa bolong. Terbayang gelisahnya belum stor tulisan. Sukses selalu Bun.
benar sekali bun, betapa gelisahnya saat itu. terimaksih.
Mantab tulisannya bu. Salam sukses selalu
terimaksih pak. salam sukses juga