Siswa dan Masalahnya
Ada satu pertanyaan yang selalu hadir ketika menghadapi tingkah-tingkah siswa yang menguras emosi di sekolah. "Kenapa anak ini selalu membuat masalah?". Meskipun tugas guru sangat komplit seperti mengajar, membimbing, mendidik. membina, mengevaluasi dan sebagainya, ketika berhadapan dengan siswa demikian tentu akan mengeluh juga ditambah ada sedikit rasa geram. Dalam kasus yang sama dan berulang-ulang dimana guru sudah angkat tangan, namun masih ada stigma negatif untuk guru tidak professional dalam tugasnya. Terlepas apapun yang di persepsikan untuk guru, pada titik ini guru juga manusia yang memiliki kekurangan dan keterbatasan.
Pengalaman penulis selama 11 tahun di dunia ngajar mengajar, siswa yang bermasalah di sekolah juga bermasalah dalam kehidupannya di rumah. Sumber masalah terkadang selalu sama yaitu ketidakharmonisan keluarga di rumah. Orang tua yang suka berantem apalagi di depan anak, perceraian kedua orang tua sehingga anak bingung harus memilih yang mana, orang tua terlibat narkoba atau kriminal, orang tua yang suka membully anak dengan memaki & dan memukul diluar batas, dan berbagai sebab lainnya. Kondisi yang tidak nyaman tersebut berefek pada tumbuh kembang anak. Anak-anak akan tumbuh dengan jiwa pemberontak, susah diatur, suka mencari perhatian orang lain menurut caranya, sering membuat masalah bahkan menjadi sumber pencipta masalah baru bagi lingkungannya.
Keberhasilan pendidikan tidak bertumpu pada satu pihak saja yaitu sekolah dan perangkatnya, namun orang tua dan masyarakat juga harus mampu bersinergi dalam membentuk karakter anak. Sudah menjadi kewajiban orang tua menciptakan rasa nyaman untuk tumbuh kembang anak. Rasa nyaman disini tidak selalu berhubungan dengan materi yang melimpah, tetapi ada yang lebih bermakna dari itu seperti kasih sayang orang tua, cara mendidik yang jauh dari makian dan kekerasan, kepedulian dan tanggung jawab, komunikasi yang hangat, pendidikan agama yang baik, dan sebagainya seperti contoh yang telah Rasulullah SAW ajarkan kepada umatnya. Intinya orang tua harus mampu menunjukkan contoh yang baik bagi anak, karena seorang anak adalah peniru yang handal.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Setuju Bun, smg ttp Istiqomah sbg penyeru kasih sayang dlm kontroversi pelanggaran siswa
Terima kasih semangatnya bunda ima