Nelly Afrianty

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ketika Angan Kugenggam Manis
Tantangan hari ke-2 (sambungan)

Ketika Angan Kugenggam Manis

Hujan mulai reda, mataharipun mulai menampakan kuning sinarnya. Ranti bergegas menuju cermin, merapikan pakaiannya dan meninggalkan rumah. Dua puluh empat menit kemudian Ranti sampai di kantornya yang berada di tengah kota Batam. Sebuah perusahaan umum milik negara. Ya, Ranti adalah salah seorang customer service di bank Mandiri. Disamping itu Ranti juga sebagai dosen part-time pada salah satu universitas di kota Batam. Jadwal kampusnya tidak mengganggu pekerjaan utamanya sebagai seorang customer service karena Ranti mengajar di kampus pada sore hingga malam hari. Itupun hanya dua kali dalam seminggu. Hanya sesekali, ia harus menggantikan jadwal mengajarnya di kampus jika harus lembur di kantor. Dan Ranti sangat menikmati aktivitasnya.

Kunjungan tim pusat di kantor Ranti hari itu berjalan lancar. Untunglah keterlambatan Ranti pagi itu tidak sampai mempengaruhi kegiatan. Dan kegiatan kunjungan tim pusat hari itu diakhiri dengan ramah tamah dan wisata kuliner ke kawasan jembatan Barelang. Jembatan yang menjadi icon kota teh obeng. 

Jam delapan lewat empat puluh menit Ranti baru sampe di rumah. Diantar mas yoyo supir kantor yang selalu setia mengantar Ranti dan kawan-kawannya jika harus lembur dan pulang malam. "Makasih mas Yo" ujar Ranti saat menutup pintu kendaraan operasional kantornya itu. "Yoi, mbak" jawab sang supir yang biasa dipanggil mas Yoyo. 

Baru saja membuka pintu, ringtone anima handphone nya berbunyi. Ranti sumringah dan buru" mengangkat handphone nya. "Waalaikumsalam..., ya bang, ini baru nyampe rumah". "Tadi siang ada audit dari pusat, ini barusan dari muter-muter  Nagoya nemenin mereka beli oleh-oleh". Sambil menghempaskan badannya diatas sofa Ranti terus melanjutkan obrolannya dengan si penelepon. Sesekali tertawa dan bergumam manja. Ternyata si penelepon adalah sang kekasih yang saat ini sedang berada di luar kota. Hampir satu jam percakapan mereka dsn sesekali terkesan sangat serius.

Ranti dan sang kekasih yang biasa dipanggilnya bang Rian  memang belum lama menjalin hubungan. Mungkin baru sekitar delapan bulan. Namun tiga bulan terakhir hubungan mereka mulai terlihat lebih serius. Baik Ranti maupun Rian sudah sama-sama menyampaikan dan mengenalkan satu sama lain ke orang tua masing-masing. (Bersambung) 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren menewen.. Lanjuut.. Sukses selalu

23 Sep
Balas

Mohon izin nambahkan satu penggemar

23 Sep

Cerpen keren, cadas and cerdas, sukses selalu

23 Sep
Balas

Cerpen keren, cadas and cerdas, sukses selalu

23 Sep
Balas

Izin follow ya

23 Sep
Balas

cerpen yang indah dan cadas konflik terurai rapi. sehat dan sukses selalu bunda Nelly

23 Sep
Balas

Alhamdulillah... Akun saya sdh pulih dan bisa kembali posting.

23 Sep
Balas



search

New Post