Inilah Aku
Hmmm. Ada yang berubah dari potret diriku selama beberapa bulan terakhir ini. Lebih tepatnya enam bulan terakhir. Kacamata minus 0,5 dioptri bertengger dengan manisnya di kedua mataku yang galak. Menurut orang-orang di sekelilingku, hadirnya alat optik ini semakin menambah kesan jutek di wajahku. Namun apalah daya meski dengan berat hati kupaksakan juga memakai lensa itu demi bisa melihat jelas terutama pada jarak pandang yang cukup jauh.
Sebetulnya bukan tanpa alasan tiba-tiba harus mengakrabkan diri dengan kacamata itu. Tuntutan tugas dan menyelesaikan tesis mengharuskan aku bercengkrama selama berjam-jam setiap hari dengan laptop. Pancaran radiasi dari laptoplah yang pada akhirnya membuat lensa ini terlalu cembung sehingga bayangan apapun yang ditangkap oleh sang lensa ditempatkan terlalu jauh di depan retina. Pada akhirnya kedua mataku harus berbagi peran dengan lensa kacamata untuk membuat penglihatanku menjadi jelas pada jarak jauh.
Selebihnya apa yang nampak dari wajahku masih sama seperti beberapa tahun yang lalu. Alis yang sama tanpa dirapikan, tanpa dicukur, tanpa dicabut dan tanpa dilukis. Yang sedikit berbeda mungkin sedikit riasan di wajah ini. Bibir yang dipoles dengan lipstik bernuansa terang dan kelopak mata yang dibubuhkan eyeliner hanya sedikit riasan luar yang kugunakan untuk sedikit menandai aku telah memasuki fase dewasa dalam hidupku. Ketika aku bercermin terkadang muncul pertanyaan di benakku, benarkah aku telah dewasa?. Pertanyaan ini terkadang masih sulit untuk kujawab, karena pada kenyataannya ketika aku sedang berada di tengah-tengah keluargaku, aku selalu ingin menjadi adik bungsu yang dimanja oleh kakak-kakaknya dan putri kecil yang diperlakukan istimewa karena statusnya sebagai anak bungsu di keluarga. Aku bisa bertindak dewasa ketika berada di tengah anak-anak didikku, rekan-rekan kerjaku, atau tengah masyarakat di mana aku tinggal. Aku menjadi orang yang mandiri dan bisa diandalkan di lingkungan kerjaku. Namun ketika aku kembali ke tengah keluargaku, aku ingin tetap menjadi putri kecil yang manja dan kekanakan keluargaku. Ya, inilah aku dengan dua sisi diriku.
Nelly Nurlaely (Penulis adalah Peserta Pelatihan Menulis SaguSabu Kota Cirebon)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap neng...