MAJULAH TANPA MENYINGKIRKAN
#TantanganGurusiana hari ke – 23
MAJULAH TANPA MENYINGKIRKAN
Oleh : Nelly Octovia Hefrita, S.Pd
Hari ini adalah hari pertama Ibu Rina mengajar disalah satu sekolah menengah pertama (SMP) di kota Padang. Setelah berkenalan dengan semua siswa, Ibu Rina menggambarkan satu garis sepanjang 100 cm di papan tulis, lalu Ibu Rina berkata, “Baik ananda semua, Ibu telah menggambar satu garis sepanjang 100 cm di papan tulis. Sekarang coba ananda perpendek garis ini!”.
“saya bu”, Budi mengancungkan jarinya.
“silahkan Budi”, kata Ibu Rina
Budi maju ke depan dan menghapus garis itu sepanjang 20 cm, sehingga garisnya tinggal 80 cm. Setelah Budi kembali ke kursinya, Ibu Rina menunjuk siswa lain. Sekarang giliran Ani yang mencoba ke depan. Ani juga menghapus garis tersebut sepanjang 20 cm, dan garisnya tinggal 60 cm. Setelah itu, Ibu Rina meminta dua orang siswa lainnya untuk maju ke depan dan kedua siswa tersebut juga melakukan hal yang sama sehingga garisnya tinggal 20 cm.
Terakhir, ada seorang siswa bernama Ahmad yang terkenal pintar disekolah tersebut mengancungkan tangan dan mencoba menjawab tantangan Ibu Ani untuk memperpendek garis yang ada di papan tulis. Ia tidak mengurangi garis yang tinggal 20 cm tersebut, tetapi ia menggambar garis baru sepanjang 120 cm, lebih panjang dari garis pertama yang hanya 100 cm.
Ibu Rina tersenyum manis dan teman-teman sekelas Ahmad heran mengapa Ahmad menggambar garis baru untuk memperpendek garis yang sudah ada di papan tulis. Ibu Rina meminta Ahmad untuk menjelaskan kenapa ia menggambar garis baru yang lebih panjang. Dengan bijaksana Ahmad menjelaskan alasan ia menggambar garis baru.
“Untuk memperpendek garis yang ada di papan tulis, tidak perlu kita menghapusnya. Cukup membuat garis yang lebih panjang, maka garis pertama akan menjadi lebih pendek dengan sendirinya”, kata Ahmad.
Ibu Rina memberikan tepuk tangan untuk Ahmad yang diikuti oleh siswa lainnya. Ibu rina mengerti pasti siswanya yang lain belum mengerti dengan maksud dari pernyataan Ahmad tadi. Lalu ia mencoba untuk menjelaskannya kembali.
“Baik ananda, apa yang bisa kita simpulkan dari pernyataan Ahmad tadi?” seketika kelas itu diam. Masing-masing siswa terlihat berpikir mencari jawaban dari pertanyaan Ibu Rina.
Lalu Ibu Rina melanjutkan penjelasannya, “ada satu pelajaran penting yang dapat kita ambil dari pernyataan Ahmad tadi. Untuk memperpendek garis pertama tidak perlu kita menghapusnya, cukup dengan membuat garis baru yang lebih panjang. Artinya untuk menjadi yang terbaik, kita tidak perlu menjatuhkan atau mejelekkan orang lain. Cukup kita melakukan kebaikan yang lebih baik secara terus menerus, sehingga dengan sendirinya kita bisa menjadi yang terbaik. Biarlah waktu yang menjawab dan membuktikan kualitas kita”. Semua siswa menggangguk dan terlihat ada pancaran kepahaman dari bola mata mereka.
Ibu Rina senang sekali dihari pertama mengajar, ia telah menyampaikan satu hal penting yang akan menjadi pegangan hidup siswanya dimasa datang. Ia ingin siswanya kelak menjadi orang yang berakhlak dan berkarakter, menjadi pemimpin di negeri ini dengan cara yang bijaksana.
Permata akan tetap bersinar meskipun tertimbun oleh lumpur pekat.
Jadilah baik tanpa harus menjelekkan.
Jadilah benar tanpa harus menyalahkan.
Naiklah setinggi-tingginya tanpa harus menjatuhkan.
Majulah tanpa harus menyingkirkan.
Sungai Tambang, 12 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
B.A.G.U.S Bu guru, inspiratifSalam kenal dan literasi
terimakasih bapak. salam kenal kembali dan salam literasi
Suka quote nya
terimakasih bunda
Inspirasi dan motivasi buat kita menjadi lebih baik.Semoga kita bisa melakukan itu.Terimakasih telah berkunjung ke sriyonospd.gurusiana.id
iya pak...sama-sama pak..semoga pertemanan dan saling kunjungnya tetap terjaga
Wow! Keren! Nilai karakter yang luar biasa.
terimakasih bapak. Semoga di negeri kita lahir calon pemimpin yang berkarakter. Menjadi tugas dan tanggung jawab kita sekarang pak untuk melahirkan generasi berkarakter itu.
Iya Bun..gak usah mau kelihatan terang tapi mematikan lampu kawan
iya bun..jangan sampai kita menyusahkan orang untuk membuat diri kita senang.
Ya Allah bu, tulisan ibu begitu inspiratif. Luar biasa pelajaran yg diperoleh. Kalau mau maju, majulah tanpa harus melukai yg lain. Salam literasi
terimakasih ibu..salam literasi
Sangat setuju....Silakan berkompetisi dgn kompetensi.....Hehehehe
Betul itu bun.. Salam literasi bun
Betul itu bun.. Salam literasi bun
Trimakasih support nya buk.
iya ibu..sama-sama kita bu menjadikan negeri ini menjadi negeri dengan orang-orang yang berkualitas dan berkarakter