Nelma Hasni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

belajar jarak jauh

Belajar jarak jauh

Mulai 20 maret 2020, sekolah kami memutuskan belajar di rumah saja. Peserta didik pulang kampung. Guru tetap membimbing peserta didiknya belajar dengan menggunakan pembelajaran jarak jauh. Akhir – akhir ini terlihat kreatifitas dari guru maupun peserta didik. Guru yang biasanya hanya mengandalkan papan tulis, spidol dan kadang – kadang video atau power point di depan kelas sekarang harus berfikir. Bagaimana cara menyampaikan materi supaya peserta didik tetap antusias belajar walaupun bukan di depan gurunya.

Ternyata banyak aplikasi yang dipakai oleh guru. Ada yang memakai aplikasi elearning, google classroom, Zoom, quizees dan ada yang pakai whatsapp. Aku tergolong guru yang menggunakan whatsapp. Teman yang pakai goggle classroom mengatakan bahwa dengan aplikasi ini sangat mudah untuk mengabsen dan menilai peserta didik. Teman yang pakai e learning mengatakan ada anak yang susah untuk mengupload aplikasinya. Ada teman yang pakai Zoom kulihat bagus juga. Guru dan peserta didik bisa seolah –olah sedang berhadapan dan mendengarkan penjelasan dari gurunya. Nah aku guru matematika yang pakai whatsapp bisa tanya jawab soal dengan membaca hasil kerja peserta didik. Jika ada yang perlu penjelasan, aku jawab lagi dengan mengirimkan photo penyelesaian dari pertanyaan peserta didikku.

Dari tanggal 20 Maret samapi tanggal 24 peserta didikku yang semuanya adalah kelas XII begitu antusias menyelesaikan soal yang kukirimkan melalui whatsapp. Pukul 8 pagi kukirim soal sepuluh buah diberi waktu 30 menit. Ternyata ada peserta didik yang betul – betul konsisten. Begitu waktu 30 menitnya habis, dikirimnya photo hasil kerjanya dan langsung minta kunci jawaban supaya tahu benar salahnya. Tapi ada juga yang masih mencoba sebisanya dan mengirim hasil kerjanya agak terlambat. Dan ada pula yang sangat terlambat. Ada peserta didikku yang mengirim hasil kerjanya pukul 23.15 dengan alasan kehabisan paket baru beli pulsa. Yang sedihnya lagi ada yang menyampaikan alasan tidak ada sinyal di rumah sehingga terlambat mengirim hasil kerjanya karena harus ke pasar dulu, karena di situ baru ada sinyal. Apapun keadaannya aku tetap bangga dengan peserta didikku yang sudah berusaha untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh ini.

Tanggal 23 Maret ada wacana pembatalan UN. Tanggal 24 maret ada pengumuman pembatalan UN. Tanggal 25 libur. Tanggal 26 peserta didik tidak mau lagi menerima tugas dariku. Kami kan tidak UN Bu, kenapa harus belajar lagi?,. Kami akan fokus untuk UTBK lagi Bu. Akhirnya grup belajarku jadi sepi. Hanya ada satu atau dua peserta didikku yang bertanya tentang soal UTBK.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa. Tetap semangat dalam keadaan work from home. Saya juga pakai WA, mempertimbangkan kesenjangan fasilitas yang ada pada siswa. Su Ma Ngat.. Salam

09 Apr
Balas

Salam kenal pak,...tadi saya baca tulisan bapak, mau komentar nggak mau sukses, tulisan bapak bagus - bagus. Saya jadi bisa belajar dari tulisan - tulisan bapak itu, boleh pak ya,...

09 Apr
Balas



search

New Post