Belajar menulis.

Hari ini tanggal 11 Januari 2020, aku sangat bersyukur bisa mengikuti kelas menulis buku. Bermula dari adanya postingan kelas menulis buku di wa grup sekolahku tentang sagu sabu. Awalnya aku hanya membaca postingan tersebut tanpa ada keinginan untuk mengikutinya. Hal ini disebabkan oleh waktu penyelengaraan kegiatannya memakai hari Sabtu dan hari Ahad ditambah adanya belajar daring harus diikuti selama satu bulan.

Tanggal 5 Januari aku kedatangan saudara sepupuku, aku ceritakan tentang adanya kelas menulis buku ini. Ternyata adik sepupuku telah mengikuti kelas menulis buku yang diadakan di Tanah datar dan dia menyarankan agar aku mengikutinya. Katanya dengan mengikuti kelas menulis buku kita akan sangat termotivasi untuk menulis buku dan dia sudah selesai menulis sebuah buku yang sekarang sedang dalam proses pengeditan alias di tangan para editor. Malamnya aku mulai ada keinginan untuk ikut kegiatan menulis buku ini. Tapi masih ada kendala yang ada dalam pikiranku yaitu biayanya yang mahal dan mungkinkah aku bisa menyelesaikan sebuah buku dalam waktu satu bulan?.

Keesokkan harinya aku di waktu tidak masuk kelas aku pergi ke ruang wakil kepala sekolah dan di sana kami bercerita tentang kelas menulis buku ini. Salah seorang wakil kepala sekolah menganjurkan untuk mendaftar saja dulu, masih ada waktu untuk memikirkan pembayarannya. Lalu aku bertanya jika dalam waktu satu bulan tidak selesai bukunya maungkinkah masih adakah yang akan membimbing untuk menyelesaikannya?. Mengingat sekarang aku sedang mengajar di kelas XII yang sebentar lagi akan melaksanakan UNBK tepatnya akhir Maret yang perlu didampingi belajarnya secara intensif pagi dan sore. Sampai di rumah ada lagi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, lalu di jawab, “mudah – mudahan ada ni” katanya. Akhirnya aku putuskan mendaftar saja dulu. Waktu itu juga aku menguping kepala sekolahku yang sedang bertugas di Padang menelpon wakil kurikulum yang meminta kepadanya untuk menyampaikan pada teman – teman guru agar mendaftarkan diri untuk ikut kelas menulis buku.

Keesokkan harinya aku bertanya lagi pada teman yang sudah pernah ikut tentang pembimbingan menulisnya sampai selesai atau tidak, ternyata temanku bilang kita akan dibimbing selama kita tidak keluar dari grup kelas menulis buku itu. Berdasarkan penjelasan teman – temanku itu, aku yakin untuk mengikuti kelas menulis buku ini dengan langsung mentrasfer pakai mobile bangkingnya Mandiri Syari’ah. Terus terang seumur – umur baru kali itu aku transfer pakai HP saja sehingga aku tidak sempat menscreenshoot bukti transfernya. Aku hanya konfirmasi ke panitia dengan menscreenshoot riwayat transferannya. Tapi masih ada lagi kendala, ternyata namaku yang terdaftar adalah Nella Hasni. Setelah di cek ternyata kesalahan ini terjadi karena adanya aplikasi di HP yang menyebabkan jika tulis Nelma setelah di spasi ditukar jadi Nella.

Dari kejadian itu aku minta tolong kepada panitia untuk memperbaikinya, dan karenanya aku jadi tahu bahwa panitia kelas menulis buku ini adalah orang – orang hebat. Aku berpendapat demikian karena keluhanku langsung ditanggapi dan langsung diperbaiki.

Setelah kelas menulis buku ini dimulai aku berkata dalam hati, untung aku ikut kalu tidak aku akan sangat merugi, karena nara sumbernya ternyata orang – orang hebat sehingga selama belajar menulis buku hari ini aku tidak ada merasa mengantuk dan tidak keluar dari ruangan selama pembelajaran karena takut ketinggalan materinya. Akhirnya aku hanya bisa mengucapkan Alhamdulillah semoga aku bisa memperpanjang umurku dengan tulisan –tulisan yang kelak akan berguna bagi generasi berikutnya.Aku juga berniat akan menceritakan pengalaman ini kepada teman – teman yang belum mengikutinya semoga aku dan teman –temanku menjadi penulis hebat di masa yang akan datang. Aamiin.