NENDEN HERNIKA

Lahir di Subang, dan sejak tahun 1993 tinggal di Bojongmangu Kabupaten Bekasi, menjadi guru SDN Bojongmangu 03 Berusaha mengubah rintangan menjadi peluang,...

Selengkapnya
Navigasi Web

AKU DIBERHENTIKAN TANPA PEMBERITAHUAN (3)

Tantangan Menulis Hari Ke-37

Rumah kami tak jauh dari sekolah. Hanya 200 meteran, sehingga bisa ditempuh dengan jalan kaki. Tiba di rumah, aku langsung masuk. Tak ada siapa-siapa, tapi aku bisa masuk karena membawa kunci ganda. Sengaja antara aku dan Mas Wasto membawa kunci masing-masing, supaya bisa keluar masuk kapan saja tanpa harus menunggu satu sama lain. Ya, kami hanya tinggal berdua, karena kodarullah, sudah 7 tahun menikah, kami belum dikaruniai putra.

Usai sholat dzhuhur dan berganti pakaian, aku segera ke dapur. Menghangatkan sayur dan lauk hasil masak tadi pagi sebelum berangkat ke sekolah. Rencananya aku ingin menyusul Mas Wasto ke ladang. Aku ingin makan siang bersama, agar terasa lebih nikmat. Meski aku tahu Mas Wasto pastinya sudah makan karena tadi pagi sudah bawa bekal, namun aku fikir tak ada salahnya jika aku membawakan kembali nasi dan lauk, siapa tahu dia mau makan kembali, karena waktu sudah menunjukkan pukul dua siang. Walaupun mungkin Mas Wasto tak mau karena masih kenyang, aku bisa makan sendiri di dangau, sambil menatap indahnya pemandangan di sekitar ladang. Hal seperti itu sudah sering saya lakukan, menyusul Mas wasto ke sawah atau ladang, sekedar untuk ikut makan siang. Makan ketika perut lapar dengan suasana alam pegunungan yang asri sambil menatap ladang yang baru ditanam, atau jika menjelang panen mendengar suara Mas Wasto yang menghalau burung pipit, sungguh nikmat yang tiada tara.

Usai mengunci pintu kembali, aku berangkat ke ladang. Lumayan jauh juga jaraknya, namun tetap harus jalan kaki, karena jalan ke sana hanya jalan setapak dan melewati kebun bambu. Lagian, jalannya juga naik turun, jadi sulit dilalui kendaraan. Meski begitu, aku sudah sudah terbiasa jalan kaki, jadi tak pernah merasa lelah. Kadang suka ada anak murid yang ikut, atau bahkan sekali-kali semua anak satu kelas diajak ke ladang, untuk pembelajaran mengenal lingkungan. Anak-anak sangat senang sekali jika diajak ke ladang. Mereka membawa bekal masing-masing dan kami makan bersama. Kali ini saya pergi sendiri, karena memang sengaja tidak mengajak siapapun.

Bersambung

Bekasi, 06-02-2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post