Kapoknya Si Nakal Ronal
Hari ini Ronal duduk dengan manis di bangkunya, dan mengerjakan tugas matematika yang sudah dituliskan guru kelas 5 di papan tulis. Berbeda dari biasanya, ia duduk dengan serius sambil mengerjakan tugas perkalian pecahan yang sedang dibahas di kelasnya. Hari-hari sebelumnya, tak satupun tugasnya yang selesai, jangankan tugas matematika, tugas muatan tematikpun tak akan ia kerjakan, kalau tidak dapat contekan dari teman-temannya yang bisa ia ancam untuk memberinya contekan.
Dengan tubuhnya yang lumayan besar membuat anak perempuan bahkan anak laki-laki di kelas 5 menakuti, dan mematuhi segala permintaannya. Karena kalau tidak dituruti permintaannya ia akan dengan mudah meninju atau berlaku kasar kepada yang dikehendakinya. Sungguh banyak guri yang mengeluh karena ulahnya.
Tapi kenakalan Ronal, seolah berhenti setelah kemarin waktu jam pelajaran PAIBP ia keluar tanpa izin, dan tidak kembali lebih dari 35 menit. Melihat ia yang tak kembali guru PAIBP malaporkan Ronal ke guru kelas 5 dan kepada kepala sekolah.
Guru kelas 5 mengambil tas Ronal dan membawanya ke kantor guru. Setelah hampir jam pelajaran PAIBP habis, Ronal kembali ke kelas dan tidak mendapati tasnya. Ia beryanya kepada teman-teman di kelasnya perihal hilangnya tas miliknya.
Setelah mendapat kabar tentang tasnya yang diamankan guru kelas 5, dengan wajah tak bersalah ia datang ke kantor dan meminta untuk dikembalikan tasnya kepada guru kelas 5. Namun guru kelas 5 tidak serta merta langsung mengembalikan tasnya. Ditanya tentang kemana ia pergi selama jam pelajaran PAIBP ia malah menangis tersedu-sedu.
Guru kelas 5 tidak mau mengembalikan tasnya dan meminta agar orangtuanya langsung yng datang menjemput tasnya ke sekolah. Maka pulanglah Ronal tanpa tas dan buku. Ia segera menyampaikan perihal tasnya kepada ibunya. Mendengar hal tersebut, Ibu Ronal langsung datang ke sekolah dengan tergesa-gesa.
Sampainya di sekolah Ibu Ronal sudah ditunggu guru kelas 5 dan kepala sekolah. Mendengar penjelasan dari pihak sekolah, ibu Ronal memahami letak permasalahannya.
Pihak sekolah dan ibu Ronal bersepakat bahwa Ronal akan diberi masa percobaan selama satu minggu untuk mengubah prilakunya. Kalau ternyata ia tidak berubah, maka ia bersedia untuk dikeluarkan dari sekolah.
Entah sudah berapa kali ibu Ronal dipanggil pihak sekolah karena kenakalannya mulai dari kelas 4 kalau dihitung, mungkin sudah belasan surat perjanjian yang dibuatnya, agar tidak nakal, tidak bolos, dan akan mengerjakan tugas dengan tuntas. Namun semua itu ia anggap angin lalu saja.
Tapi kali ini ia harus bertekuk lutut dengan guru kelas 5 yang tidak mwmbiarkannya bergeming sedikitpun
Mudah-mudahan Ronal kapok, dan tidak kumat lagi segala kenkalnnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar