Neneng Rahmia

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

POLEMIK PANDEMI

POLEMIK PANDEMI

Neneng R. Agustini, S.Pd

Guru Bahasa Sunda SMPN I Cipeundeuy

Latar Belakang

Pandemi Covid-19, yang terdeteksi di tahun 2019 , terjadi diberbagai negara, termasuk negara kita, di Indonesia virus inu terdeteksi awal tahun 2020 lalu, dan dalam sekejap secara serentak telah merubah drastis kehidupan manusia, adakalanya sampai mengalami perubahan 180 derajat.

Ada baiknya kita mengenal dulu tentang virus yang menjadi wabah dunia ini.

Apa itu Virus Corona?

Coronavirus adalah sekumpulan virus dari subfamili Orthocoronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales. Kelompok virus ini yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia (termasuk manusia).

Pada manusia, koronavirus menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang umumnya ringan, seperti pilek, meskipun beberapa bentuk penyakit seperti SARS, MERS, dan COVID-19 sifatnya lebih mematikan. Manifestasi klinis yang muncul cukup beragam pada spesies lain: pada ayam, koronavirus menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas, sedangkan pada sapi dan babi menyebabkan diare. Belum ada vaksin atau obat antivirus untuk mencegah atau mengobati infeksi koronavirus pada manusia.

Nama koronavirus berasal dari bahasa Latin corona dan bahasa Yunani κορώνη (korṓnē, "lingkaran, untaian"), yang berarti mahkota atau lingkaran cahaya. Namanya mengacu pada penampilan karakteristik virion (bentuk infektif virus) dalam mikroskop elektron, yang memproyeksikan pinggiran permukaan virus yang besar dan bulat yang menghasilkan gambar yang mengingatkan pada mahkota atau korona matahari. Morfologi ini diciptakan oleh peplomer tonjolan protein permukaan virus (S), yang menentukan tropisme inang.

Protein yang menyusun struktur koronavirus yaitu protein tonjolan (spike) (S), amplop (E), membran (M), dan nukleokapsid (N). Khusus pada virus SARS, letak pengikatan reseptor pada protein S memediasi perlekatan virus ke reseptor sel inangnya yaitu, enzim pengubah angiotensin (ACE2).[8] Beberapa koronavirus (khususnya anggota Betacoronavirus garis keturunan A) juga memiliki tonjolan protein pendek yang disebut hemaglutinin esterase (HE).[2]

Penularan koronavirus dari manusia ke manusia diperkirakan terjadi melalui kontak langsung dalam jarak dekat via tetesan kecil atau percikan (droplet) dari saluran pernapasan yang dihasilkan penderita saat bersin dan batuk.

Dikarenakan virus ini belum ditemukan vaksin untuk penegahan dan penyembuhan untuk manusia , maka dampaknya sangat luar biasa akibat yang ditimbulkan, jutaan orang diberbagai negara telah terpapar dan tidak tertolong nyawanya.

Di Indonesia pada awal kemunculannya awal bulan Maret 2020 telah merenggut sampai 1040 korban jiwa.

Untuk itulah, secara serentak pemerintah merubah tatanan kehidupan dalam rangka mengantifasi merebaknya yang diakibatkan oleh virus ini, kondisi darurat diberlakukan dalam segala bidang.

Langkah Penyelesaian

Kondisi negara dalam keadaan darurat wabah Covid-19 mulai diberlakukan, untuk mengurangi dampak yang terjadi.

Seluruh masyarakat dihimbau untuk menjaga interaksi langsung dengan manusia lainnya, walaupun satu rumah, harus menjaga jarak, minimal dalam radius 1 meter, selalu menggunakan masker, apalagi bagi orang yang sedang sakit harus isolasi mandiri, karena disinyalir virus cepat masuk pada orang yang sedang sakit, apa lagi penyakit yang berhubungan dengan gangguan pernapasan, tangan harus selalu bersih setelah memegang benda apapun,karena ditakutkan dalam barang yang kita pegang sudah terkena virus corona.

Seluruh pekerja kantor harus melaksanakan WFH ( Work From Home), supermarket dan mall ditutup agar terhindar dari kerumunan, sekolah-sekolah dikosongkan, dilarang mengadakan KBM secara tatap muka, tempat-tempat wisata ditutup, dan banyak lagi tempat-tempat yang disinyalir menimbulkan kerumunan yang akan memperpanjang rantai terjangkitnya virus ini diisolir, sungguh mencekam, kehidupan seperti menjelang kiamat, serba takut, curiga dan stres.

Khususnya untuk dunia pendidikan, telah terjadi perubahan KBM, yang biasanya berjalan secara tatap muka, kini dijalani dengan Daring ( Dalam Jejaring), artinya tatap muka jarak jauh, dengan menggunakan pasilitas internet.

Para Kepala Sekolah dan jajaran Pembantu Kepala Sekolah, terus-terusan mengadakan diskusi, baik diskusi tatap muka dengan cara melaksanakan paturan protokol kesehatan, menjaga jarak, menggunakan masker, dan selalu mempersiapkan pembersih tangan, ataupun dengan melaksanakan zoom meeting jika membutuhkan lebih banyak keikut sertaan guru dan para wali kelas, agar kondisi pembelajaran tercapai secara kondusif.

Hasil

Khusus untuk dunia pendidikan, cara ini tidak mudah untuk dilaksanakan secara merata, karena banyak kendala, baik dari fasiitas yang kurang mendukung ataupun dari karakter siswanya.

Perubahan yang mendadak ini mengakibatkan terjadinya berbagai proses pembelajaran, sebagtai solusi, semua pihak memutar otak, bagaimana agar KBM bisa berjalan dengan baik dalam keadaan pandemi, dengan tidak melakukan tatap muka.

.walaupun belum terbiasa menggunakan KBM secara virtual,namun harus dilaksanakan secara bertahap, dengan meminta dukungan komite sekolah sebagai jembatan antara pihak sekolah dan orang tua siswa, meminta pengertian orang tua siswa dengan keadaan ini, terutama untuk pengadaan fasilitas Hand phone (HP) untuk KBM secara Daring (Dalam Jejaring) yang akan selalu memerlukan dukungan internet.

Banyak kendala yang terjadi, mulai dari siswa yang orang tuanya tidak mempunyai HP berkoneksi dengan aplikasi internet, kuota yang tidak mendukung, jarak rumah yang jauh dari jangkauan tower, dan kendala dari orang tua yang tidak mampuh membantu siswa belajar.

Mengatasi kendala ini, pihak sekolah mulai lagi membuat upaya solusinya, dengan membuat aturan-aturan yang diberlakukan, baik melalui Whastapp grup kelas, atau para wali kelas mendatangi ke rumah-rumah siswa yang terkendala, ada juga beberapa upaya yang dilakukan selain itu, yaitu dengan cara Luring (luar Jejaring), yaitu siswa yang jauh dari tower internet disilahkan untuk menggunakan fasilitas yang ada di sekolah, siswa yang tidak memiliki HP dibekali dengan buku-buku pelajaran semua bidang studi sebagai pegangan, agar tidak tertinggal oleh temannya yang menggunakan fasilitas HP, bagi siswa yang signal penerimaan internetnya bagus tapi tidak memiliki HP, pihak sekolah membantu dengan memberikan bantuan pinjaman tablet/ laptop.

Berbagai aplikasi pembelajaran digunakan, mulai dari membuat modul, Power Point, yang dikirim melalui aplikasi GCR ( Google Class Room), Edmodo, juga W A grup, semua dilakukan agar siswa tidak putus belajar. Pembuatan jadwal dadakan juga disiasati, untuk pertama kali kita membuat jadwal sesuai jam mengajar normal, tiap minggu, ternyata kurang respon dari siswa, dengan alasan terlalu banyak materi dan tugas dari tiap mata pelajaran. Jadwal ini hanya bertahan satu semester, di semester selanjutnya, kita upayakan dengan jadwal tiap mata pelajaran dua minggu sekali, seminggu untuk materi, minggu keduanya untuk pengerjaan tugas, jadwal ini pun bertahan satu semester, banyak protes dari orang tua dan siswa, akhirnya di semester selanjutnya membuat jadwal pertemuam tiap mata pelajaran satu bulan sekali, dan untuk pengerjaan tugas selama tiga minggu, ada hasilnya memang,namun ada juga siswa yang tidak memanfaatkan untuk belajar, malah digunakan untuk main game, pemberian kuota dari sekolah dipakai untuk hal yang tidak berguna, dan kendala yang paling memusingkan para guru adalah karena banyaknya para siswa yang kurang respon dalam pengerjaan tugas, upaya-upaya ini tentu dilakukan agar para siswa tetap melaksanakan pembelajaran sebagaimana mestinya, karena apapun cara belajarnya, tapi evaluasi untuk pengisian penilaian semester dan kenaikan kelas harus ditempuh.

Walaupun demikian adanya, proses pembelajaran ini termasuk berhasil, karena dengan berbagai upaya, hasil dari evaluasi para peerta didik memuaskan, kelulusan kelas 9 seratus persen lulus, laporan kenaikan kelas 7 dan 8 juga seratus persen naik, penerimaan siswa baru secara online juga tidak terganggu oleh wabah ini.

Kesimpulan

Pandemi covid-19 ini, di tahun 2021 sudah menginjak satu tahun lebih, di Indonesia sendiri peraturan lockdown yang diterapkan sejak 16 Maret 2020, seluruh pembelajaran tatap muka ditutup serentak, Namun demikian upaya-upaya telah dilakukan demi berlangsungnya pembelajaran yang kondusif, semua pihak berjibaku agar keadaan tidak membuat terpuruk, semua saling bahu- membahu, pemerintah begitu banyak memberi dukungan berupa bantuan fasilitas-fasilitas yang memadai untuk keberlangsungan program-program yang menyangkut hidup orang banyak, terutama untuk dunia pendidikan, dan untuk masyarakat yang kurang mampu perekonomiannya, semuanya patrut kita syukuri.

Banyak hikmah yang dapat kita petik dari peristiwa langka dari kedatangan wabah ini, terutama untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Sang Pencipta alam raya, Alloh SWT, jangan saling menuding, jangan saling curiga...

Pandemi ini harusnya menjadi pembelajaran, bahwa kita jangan menjadi tambah sombong, harus lebih tawadhu, berprasangka baik, dan jangan menjadi stres.

Kita tidak bahagia dengan keadaan ini, perubahan sistem ini harus kita jalani, ini keadaan darurat bukan keadaan normal,dengan saling mendukung, dan tetap saling memberi spirit, membuka aura positif, menambah keimanan kita, selalu berdamai dengan hati. ini adalah ujian dari Alloh SWT, seberapa mampu kadar keimnan kita dihadapkan dengan ujian ini.

Covid ini global, melanda negara seluruh dunia tanpa peduli apakah negara maju atau miskin, semua terkena dampak wabah ini.

Jangan hanya meratap saja tapi lupa berdo'a dan mohon ampun.

Semoga pandemi ini cepat berlalu, sehingga tidak menimbulkan polemik.

Profil Penulis

Neneng R. Agustini, S.Pd. mengajar mata pelajaran Bahasa Sunda di SMPN I Cipeundeuy, Kab. Bandung Barat,

Karya yang telah dihasilkan adalah:

1. Buku tunggal berbahasa Sunda berjudul ”Saranggeuy Harewos”,

2. Buku antologi yang berjudul “Terpaut Rindu”

Prestasi yang sudah diraih:

Juara 1; Kawih Sunda HUT PGRI se-Kecamatan Cipeundeuy

Juara 2: Tembang pupuh HUT PGRI se-Kecamatan Cipeundeuy

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post