Polemik Pandemi
POLEMIK PANDEMI
Pandemi Covid-19, yang sedang terjadi sejak tahun lalu, telah merubah drastis kehidupan manusia, adakalanya mengalami perubahan 180 derahat.
Khususnya untuk dunia pendidikan, telah terjadi perubahan KBM, yang biasanya berjalan secara tatap muka, kini dijalani dengan Daring atau Dalam Jejaring, artinya tatap muka jarak jauh, dengan menggunakan pasilitas internet.
Cara ini tidak mudah untuk dilaksanakan secara merata, karena banyak kendala, baik dari pasiitas yang kurang mendukung ataupun dari karakter siswanya.
Pandemi ini sudah menginjak satu tahun, di Indonesia peraturan lockdown diterapkan sejak 16 Maret 2020, seluruh pembelajaran tatap muka ditutup serentak, pusat-pusat perbelanjaan dibatasi jam kerjanya, karyawan-karyawan perusahaan ataupun ASN diberlakukan WFH ( Work From Home), interaksi sosial tidak diperbolehkan untuk berkerumun. Sungguh, kehidupan yang berubah drastis.
Apalagi untuk dunia pendidikan, para orang tua dan siswa lama-lama menjadi bosan, komentar-komentar mulai terdengar tidak sedap, sepertinya keadaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini dibuat oleh Disdik tanpa sebab, komentar tidak enak dan miring ini menyinghung keberadaan guru dan dosen yang dianggap makan gajih buta, tanpa perasaan semuanya menyudutkan kinerja guru dan fosen, mereka lupa, nengapa keadaan ini diberlakukan?.
Tanyakan kepada pihak yang berwenang, mengapa anak-anak sekolah dan mahasiswa harus belajar di rumah? Jangan menuding guru dan dosen seolah-olah enak-enakan "libur" di rumah, tidak menjalankan tugas dan kewajiban.
Kami, tidak makan gajih buta, bahkan kami kadang melupakan anak-anak kami sendiri yang juga sedang melaksanajan BDR ( Belajar Dari Rumah), janganlah melukai hati kami, para pendidik.
Pandemi ini harusnya menyadarkan semua, betapa sulitnya mendidik anak-anak kita,
Di rumah, para orang tua mungkin hanya dipusingkan dengan mengajar satu atau dua anak, para guru di sekolah dalam satu kelas mengajar 30 sampai 40 siswa, bahkan dalam satu hari bisa mengajar lebih dari 100 orang.
Pandemi ini harusnya menjadi pembelajaran, mengambil hikmah, bahwa kita jangan menjadi tambah sombona, harus lebih tawadhu, berprasangka baik, dan jangan menjadi stres.
Kita tidak bahagia dengan keadaan ini, perubahan sistem ini harus kita jalani, dengan saling nendukung, dan tetap memberi spirit, membuka aura positif, menambah keimanan kita, ini adalah ujian dari Alloh SWT, seberapa mampu kadar keimnan kita dihadapkan dengan ujian ini.
Covid ini global, melanda negara seluruh dunia tanpa peduli apakah negara maju atau miskin, semua terkena wabah ini.
Jangan hanya meratap saja tapi lupa berdo'a dan mohon ampun.
Semoga wabah covid-19 cepat berlalu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar