Hujan deras dari pagi, saatnya aku masuk ke kelas XIPS 1. Aku akan melaksanakan ulangan UTS namun masih memberi kesempatan siswa untuk penguat. Walau pun diberi kesempatan membaca tetap saja ada yang aneh ulah siswa mundar mandir. Caper. Ditegur sudah, andai tidak mendengar, ulangan baru rasa tidak bisa mendapat nilai maksimal. Remedial. Tidak. Nilai apa adanya. Jeblog benar .Rasain.

Sebelum masuk kelas di samping pintu kelas, ada kucing melahirkan .Anaknya 3 ekor,hitam 2 dan kuning. Induk kucing sangat sayang. Terbayang manusia yang bejat telah menodai gadis itu. Lalu gadis yang tidak punya dosa hanya korban dari keganasan lelaki, akhirnya hamil di luar nikah. Karena depresi akhirnya gila bahkan ada yang bunuh diri. Lebih parah membunuh anak yang dilahirkan karena hamil diluar nikah. Anak dibunuh ,bayi merah yang tidak berdosa lahir diujung maut.

Itu manusia yang tidak punya moral. Sudah dirinya ternoda ,durhaka atas perbuatannya. Bayi itu tidak punya salah. Dia korban dari kebiadaban lelaki. Karena ingin menutup aib keluarga anaknya jadi korban. Sementara ini kucing ,dia tidak diberi pikiran normal, Namun begitu sayang ,saat keluar dimandiin dengan lidahnya. Baru penulis menyaksikan lahiran kucing. Subhanallah

Kucing saja sayang anaknya ,ini orang lahir langsung dibuang. Biadab. Semoga dijauhkan dari orang-orang yang tidak tanggung jawab. Wanita langkahnya terbatas, sedangkan laki-laki itu panjang. Kesimpulannya sayangilah hidup bayi kecilmu siapa tahu kelak menjadi orang. Mengugurkan,membuang janin bukan keputusan akhir. Masih ada yang lebih bijak. Dunia tidak selebar daun kelor.. Anakmu adalah harta yang berharga. Sayangi dia sepenuh hati.

Bogor, 26 Gebryari. 2020