Neneng Tuti Yuniarti

Neneng Tuti Yuniarti lahir di Bandung 9 Agustus 1962. Mengajar di SMAN 4 Bogor 1992 - sekarang. Menulis adalah bagian dari hidup.Menulis membawaku kelilin...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENELUSURI ASA

MENELUSURI ASA

SAGU SABU merupakan salah satu program Media Guru agar guru memiliki buku hasil karya sendiri. Untuk mencapai itu bagi orang awam seperti aku dapat dimanfaatkan orang . Saat itu 2006 penulis mulai mengenal penerbit dan mendapat tawaran yang menggiurkan. Aku diminta menulis buku LKS Bahasa Sunda SD dan SMA. Singkat cerita setuju. Buku pun selesai cetak untuk dipasarkan. Penulis menulis buku Pangabisa Basa. Penulis bukan bekron dari Sastra Sunda tetapi karena hobi dilakoni. Buku lumayan banyak dicetak penerbit sampai masuk ke daerah. Omset lumayan. Penulis tahu saudaraku guru SD di Cianjur mengatakan dia menemukan penulis lewat buku. Begitu pula guru SD Ciomas.

Satu semester saat penulis tanya royalti. Dia selalu ngeles sampai bosan. Penulis dapat uang dicicil sementara dia pindah ke rumah bertingkat . Rumah besar bisa pakai usaha. Tiba-tiba datang dari kabupaten sama meminta penulis menulis buku bahasa Sunda. Mumpung libur penulis kerjakan pula hingga tuntas. Ternyata selesai naskah penulis hanya diberi satu juta rupiah. Naskah dipinjam karena bentuknya shopcopy. Ditunggu-tunggu tidak datang. Penulis menyimpulkan penipu. Entahlah bukuku pakaiannya siapa di Kabupaten Bogor.

Dari situ mulai segan menerbitkan buku. Kapok. Penulis mendapat tawaran menulis kolom di Radar Bogor .Awalnya enjoy lama-lama tulisan minta seminggu 3 kali. itu tidak mungkin selain tugas sebagai guru dengan setumpuk administrasi. Penulis bertahan 6 bulan. Risain. lalu ada tawaran lagi menerjemahkan dan membuat fitur bahasa Sunda di HP Soni Erikson.Selesai 2 bulan dan sesudahnya drop sakit karena begadang terus. Pembayarannya pun mengecewakan tidak sesuai dengan perjanjian awal. Sayang tidak ada hitam di atas putih. Jadi kena lagi deh.

Begitu pengalaman yang tidak menyenangkan tetapi sejak 2016 ke 2020 mulai berangsur membaik. Memahami harus bagaimana. Jika ada royalti perhitungannya bagaimana. Lalu jumpa di Media Guru lebih nyaman dan naskah dimiliki sendiri setelah selesai proses editor sampai turun ISBN. Bahkan jika menghitung keuntungan lebih menjanjikan karena cetak pun tidak mahal standar. Bisa mengatur sendiri penjualan buku berapa layaknya dijual. Dengan demikian penulis menemukan asa yang tertinggal jauh. Sebelum cetak ada sistem editor ,revisi penulis sehingga sebelum dicetak penulis telah membaca naskah. Tingkat kesalahan sedikit dibanding yang langsung cetak. Lebih memuaskan.

Bogor 11 Februari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah keren ibu satu ini pengalaman menulisnya.

11 Feb
Balas

Keren

11 Feb
Balas

Keren bunda

11 Feb
Balas



search

New Post