Berada dalam dunia tulis menulis sejak di bangku kuliah. Tulisan pertama berjudul " Cidra". Itu cerita cerpen dalam bahasa Sunda di majalah mingguan Mangle di Bandung. Pertama membimbing menulis dosen menulis saat itu beliau merangkap menjadi kepala perpustakaan. Sering konsultasi dan melahirkan penulis berani angkat pena. Namun karena harus mengikuti suami akhirnya putus dan belajar sendiri. Menulis di koran daerah dan tulisan diterbitkan sampai akhirnya penulis menjadi penulis kolom "Ambu Hegar" di Radar Bogor . Cerita tentang tokoh bernama Surti dengan keluguannya dan keadaan di masyarakat pada saat itu yang dikaitkan dengan masalah yang aktual. Semua berangkat dari menulis.

Selanjutnya menulis dan menulis melalui penerbit Indi hingga sampai ke Media Guru. Di sini mulai menyalurkan hobi dan lebih terarah karena setiap tulisan diedit dan diterbitkan. Ya ...semua membutuhkan modal awal sudah ketahuan ternyata sangat beruntung. Namun semua tidak dikaitkan dengan materi semata karya dibaca,diapresiasi dan dimiliki pembaca ini suatu kebanggaan yang tidak dapat disamakan dengan uang. Ada kebanggaan tersendiri sehingga disimpan di hati yang paling dalam . Bahagia.

Lalu dari menulis akhirnya mendapatkan tabungan dari Bank BNI Syariah Bandung. Oh...senangnya dan saat keterima diniatkan tabungan ini menjadi celenganku untuk hasil menulis. Berada di Komunitas Menulis apapun semua mendulang pengalaman yang berharga dan melahirkan karya yang dinantikan di masyarakat. Dengan Ross Book Antologi Puisi dan Antologi Cerpen, J- Maeso Antologi Puisi tunggal, Pustaka Haiku Antologi Haiku kelompok dan mandiri, Media Guru fokus ke Novel Horor, Komunitas Guru Menulis Antologi Puisi . Tidak dilupakan bisa nabung dan sekarang Tabungan BNI Syariah Bandung merupakan wadah celenganku selanjutnya dengan harapan Walaupun bisa berangkat umroh.aamiin. Seperti halnya salah satu program umroh di tahun ini yang diselenggatakan BNI Syariah. Aamiin. BNI Syariah Bandung semoga tetap jaya! Barokah . Menapak tilas di Haiku Hasanah berimbas untuk penulis menyisihkan keringan penaku dari semua penerbit adalah rumah keduaku.

Bogor,16 Februari 2020