Peran SMP Madani Cihampelas Dalam Menyukseskan TMBB Tahun 2019
PERAN SMP MADANI CIHAMPELAS DALAM MENYUKSESKAN PROGRAM TMBB
Oleh : Neng Rika, S. Pd.I
(Guru SMP Madani Cihampelas)
Gerakan literasi saat ini adalah sebuah kebutuhan yang mendesak, karena hasil dari berbagai kajian menunjukkan bahwa minat baca masyarakat masih rendah
Literasi adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara. Gerakan Literasi Sekolah merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajar yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Minat baca harus di tanamkan sejak dini. Gerakan literasi di sekolah bukan hanya difokuskan kepada siswa, tetapi semua warga sekolah. Kepala Sekolah, guru, dan staf harus mendukung dan memberikan contoh rajin membaca.
Untuk mendukung Gerakan Literasi Sekolah, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat membuat program TMBB yaitu Tantangan Membaca Bupati Bandung Barat, salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan literasi Kepala Sekolah, Guru dan Siswa melalui kegiatan membaca, mereviu, mendiskusikan dan menulis. Dengan kegiatan TMBB ini diharapkan lahir generasi-generasi literat yang berbudi dan berakhlak mulia.
Gerakan literasi merupakan salah satu bentuk penumbuhan budi pekerti, Salah satu kegiatannya melalui pembiasaan berupa penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca buku non pelajaran sebelum pembelajaran dimulai.
Tahun 2019, merupakan tahun pertama bagi SMP Madani Cihampelas menjadi peserta Tantangan Membaca Bupati Bandung Barat. Banyak hal yang terjadi selama pelaksanaan tantangan ini berlangsung.
Masa tantangan ini dimulai bulan Februari sampai dengan bulan Agustus atau selama kurun waktu tujuh bulan dengan jumlah peserta sebanyak 8 siswa terdiri dari 6 siswa perempuan dan 2 siswa laki-laki, dan 2 orang guru pembimbing.
Jumlah buku yang dibuat reviunya minimal 21 buku, terdiri dari 18 (delapan belas) buku fiksi/nonfiksi bahasa Indonesia, minimal 60 halaman dan 3 (tiga) buku fiksi/nonfiksi bahasa sunda dengan jumlah halaman tidak dibatasi, kemudian peserta mengunggah minimal tiga reviu secara konsisten setiap bulannya tanpa absen/bolong. Setiap reviu yang dibuat siswa, diberi titi mangsa dan ditandatangani oleh guru pembimbingnya. Peserta melaporkan reviunya dengan cara berfoto. Foto tampak depan setengah badan, tangan kanan memegang reviu dan tangan kiri memegang buku. Walaupun pada kenyataannya masih saja ada yang terbalik dalam hal posisi memegang buku dan reviu, tapi bukanlah hal yang mendasar karena yang terpenting adalah foto harus jelas, terlihat wajah dan reviunya.
Waktu pengunggahan reviu, tulisan siswa dan video diunggah oleh koordinator Guru Pembimbing Sekolah paling lambat minggu ke-empat setiap bulan ke grup Facebook Sub Rayon. Selanjutnya Koordinator Sub Rayon membuat rekapitulasi berdasarkan data yang dikirim oleh guru pembimbing dan mengirimkannya paling lambat minggu pertama setiap awal bulan berikutnya ke email Fasilitator Daerah.
Adapun Hasil reviu siswa dikumpulkan dalam bentuk file folder yang memuat hasil reviu dan fotocopy sampul bukunya.
Selama kurun waktu tujuh bulan ini ada begitu banyak rintangan, hambatan dan permasalahan yang dialami dalam membimbing siswa untuk terus semangat dalam membaca dan membuat reviu serta mempresentasikannya. Salah satunya adalah kami guru pembimbing harus membagi waktu ketika di sekolah sedang melaksanakan kegiatan PKKS, Akreditasi, PPDB, MPLS dan kegiatan lainnya, selain itu hambatan yang sangat sulit selama masa tantangan adalah ketika siswa peserta TMBB sakit disaat deadline, masa ujian dan liburan sekolah.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kami melakukan beberapa hal untuk mendapatkan solusi terbaik agar tantangan membaca dan menulis ini bisa terselesaikan. Diantaranya adalah dengan mengumpulkan semua peserta TMBB di tempat yang sama. Saya memilih outdoor agar siswa tidak jenuh dalam melakukan aktivitas baca tulisnya. Mereka diajak tadabur alam , membaca sambil bermusik, serta menuliskan reviu langsung saat itu juga. Dan ketika ada siswa peserta yang sakit, saya datangi rumahnya untuk bertakziah dan memberikan semangat serta bersilaturahmi dengan orang tuanya.
Dan akhirnya masa tantangan selama tujuh bulan sudah kami lalui. Saya dan pembimbing lainnya serta semua siswa TMBB mengucap Syukur alhamdulillah atas terlaksananya TMBB ini. Dan saya pun mengucapkan terimaksih kepada Kepala Sekolah Bapak Jenal Mutaqin, SH., S. Pd.I. yang sudah sangat mendukung, memotivasi dan membimbing kami untuk terus semangat dalam menjalankan tantangan ini. Semoga tahun selanjutnya kami SMP Madani Cihampelas bisa mengikuti kegiatan serupa demi terciptanya budaya mutu dilingkungan sekolah melalui pembiasaan membaca dan menulis yang dilakukan oleh semua warga sekolah. Aamiin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap! Semangat menjalankan tantangan! Terciptanya budaya mutu melalui pembiacaraan membaca! Dahsyat!
Semangat literasinya, mudah mudahan bisa menumbuhkan siswa siswi yang aktif kreatif , dan terampil......