Meskipun sudah beberapa hari yang lalu, rasanya peristiwa itu masih enak untuk diceritakan dan dinikmati. Ibarat asam pedas ikan, dipanaskan makin enak jadi rasa palai. Yang gak tahu asam pedas dan palai, searching di google aja ya...

Dalam rangka HUT PGRI ke-73 dan HGN, PGRI Kabupaten Kampar mengadakan beberapa perlombaan untuk guru dari tingkat TK hingga SLTA. Diantaranya perlombaan guru mengajar profesional, menyanyi solo lagu melayu, dan pertandingan bola volly. Saya ambil bagian mengikuti lomba guru mengajar profesional jenjang SD sebagai perwakilan dari SD Muhammadiyah 019 Bangkinang Kota. Alhamdulillah setelah melewati tahapan seleksi dari tingkat kecamatan hingga kabupaten, akhirnya saya menjadi perwakilan Kabupaten Kampar untuk tingkat Provinsi.

Ketika akan mengikuti lomba tingkat Kabupaten yang berlangsung selama dua hari. Saya mendapat undian tampil di hari kedua, sehingga hari pertama lomba saya memafaatkan waktu untuk menyaksikan lomba menyanyi. Kebetulan sekali perwakilan kecamatan berasal dari sekolah saya juga, teman sama mengajar tentunya. Setelah teman saya tampil, peserta berikutnya dari Kecamatan Kuok. Baik yang putra dan putri, keduanya heboh, menyanyinya asyik. Penonton ikut berjoget melayu. Saya pun menikmati penampilan mereka. Ternyata mereka adalah pemenangnya, yang selanjutnya otomatis menjadi perwakilan kabupaten Kampar untuk ke tingkat provinsi.

Tibalah hari keberangkatan kontingen kabupaten Kampar ke kota Kuansing, Taluk Kuantan. Guru perempuan yang menyanyi solo lagu melayu bernama Helen Devira, S.Pd, akhirnya menjadi teman perjalanan saya dan juga teman sekamar. Sungguh pertemuan yang tak disangka sebelumnya hingga menjadikan kami berteman. Ketika ia menyanyi di panggung saat lomba tingkat kabupaten, saya pennton yang menikmati penampilannya. Akhirnya kami sama-sama mewakili kabupaten mengikuti lomba di bidang kami masing-masing. Alhamdulillah kami berdua pulang dengan bahagia karena kemenangan yang berhasil kami raih. Saya juara 2 lomba guru mengajar profesional, sedangkan Bu Helen juara 3 menyanyi solo lagu melayu.

Sungguh pengalaman luar biasa bisa bertemu guru-guru hebat dari beberapa kabupaten/kota. Dan yang lebih menarik lagi, guru-guru yang mengikuti lomba menyanyi dan volly membuat saya berpikir kalau guru juga manusia biasa yang mempunyai hobi dan bisa dikembangkan menjadi sebuah prestasi. Guru tidak melulu menghabiskan waktu mengajar di depan kelas, tapi juga bisa membangun kreativitas di bidang lain. Guru berprestasi sudah tentu akan membuat siswanya bangga. Jika guru berprestasi, semakin mudah pula Sang Guru untuk menggerakkan siswanya berprestasi. Karena ia sudah memberi contoh menjadi guru berprestasi.

Selamat Hari Guru,

Salam Hebat untuk Seluruh Guru di Indonesia.