Bocah Lima Tahun Tewas di Tempat, Terlindas Kendaraan Warga

Hari ini ada Rapat Tim Pengembang Kurikulum pukul 13.30. Suami yang mau mengantarku sepulang urusannya di luar ternyata tidak bisa masuk kompleks karena di gerbang komplek banyak mobil polisi dan petugas polisi yang mengecek kendaraan keluar masuk kompleks. Daripada nanti mobilku bisa masuk tapi tidak bisa cepat keluar karena antre yang cukup panjang, sementara jam rapat lebih kurang 20 menit lagi. Aku pun jalan kaki ke luar dan minta suami tunggu di luar gerbang saja.

Dari keterangan suami dan dari grup Wa warga diketahui telah terjadi tabrak lari dalam kompleks perumahanku, Puri Legenda, Batam sekitar pukul 12.30 (Senin, 3 Agustus 2020). Seorang bocah yang masih berusia lima tahun yang sedang bermain sepeda tertabrak kendaraan dalam kompleks, tidak jauh dari rumahnya. Bocah malang itu meninggal di tempat dengan kondisi menggenaskan (tidak tega memberi gambaran detail) Innalillahi wa inna ilahi rajiuun...

Setelah rapat lebih kurang 45 menit Aku dan suami langsung melayat ke rumah duka. Ternyata orang tua korban teman gowes suamiku.

Tidak lama setelah kejadian, di lokasi kejadian terlihat ayah korban yang seorang karyawan Bank BNI itu dengan wajah berlumur darah karena menciumi jasad buah hatinya. Korban merupakan putra kedua dari tiga bersaudara. Sungguh sebuah pemandangan yang sangat memilukan, membuat para pelayat tidak bisa menahan air mata.

Berdasarkan hasil olah TKP dan pemantauan CCTV akhirnya diketahui kendaraan yang menabrak mobil Chevrolet Spin warna hitam milik warga satu kompleks beda blok. Dan tidak lama terdengar kabar bahwa pelaku sudah menyerahkan diri ke kantor Polisi dan sedang dalam pengamanan pihak kepolisian.

Banyak yang menyayangkan sikap pengemudi yang tidak turun, tidak membantu, malah langsung kabur tersebut. Apalagi itu dalam kompleks yang jam-jam tersebut kompleks terlihat sepi karena warganya sedang bekerja, baik bekerja di luar maupun bekerja di rumah. Jadi tidak ada alasan untuk mengatakan takut dihakimi warga.

Ayah korban yang sedang persiapan mutasi kerja ke Padang itu memutuskan untuk pemakaman putranya di kampung halamannya di Padang, Sumbar. Rencana korban dan keluarga korban diberangkatkan hari ini dengan penerbangang pukul 16.45 dari Bandara Hang Nadim, Batam. Ternyata orang tua dan 2 saudara korban tidak bisa diberangkatkan karena belum rapid test. Hanya Jenazah yang diberangkatkan. Setelah melakukan rapid test orang tua korban kemungkinan berangkat malam ini dengan penerbangan transit ke Jakarta dan besok Pagi dari Jakarta ke Padang.

Semoga keluarga korban sabar dan tabah. Musibah ini menjadi pelajaran berharga buat para orang tua untuk tetap memantau anak, meskipun hanya di sekitar rumah sendiri.