Niat Road Show Batal
#tantanganmenulis hari-22
Niat Road Show Batal
(pengalaman masa covid-19/tugas webinar sagusabu)
Masa pandemi covid-19 membuat banyak orang terdampak.Tidak hanya rakyat kecil yang sebelum covid sudah susah juga, bahkan pengusaha besar pun dibuat banyak yang terduduk karena tidak berputarnya roda perekonomian mereka sementara kebutuhan operasional terus berjalan.
Tanpa bermaksud riya, tapi karena tuntutan tugas webinar sagusabu kubagi kiisah ini. Semoga menjadi inpirasi buat yg lain.
Ketika itu belum sebulan WFH diterapkan di Batam, tepatnya tanggal 14 April 2020. Selain berjemur sekaligus berniat mau berbagi rezeki pada hamba Allah yg kurang mampu yang ditumpangkan lewat rezeki kami yang patut kami syukuri. Kami sengaja berjemur di suatu lahan kosong yang baru dibuka tapi belum dibangun itu. Selain untuk menghindari keramaian, juga untuk mendapatkan sinar matahari yang pol dan udara yang segar terpencil jauh dari keramaian.
Kami mempersiapkan 25 paket sembako. Di sepanjang jalan menuju lokasi kami bagikan beberapa bungkus pada orang-orang yang kami anggap pantas.
Setelah selesai berjemur, kami melanjutkan ke arah bundaran BP Batam membawa 21 paket yang masih tersisa. Karena memang niat kami bagi-bagi sambil keliling, karena jenuh juga lama terkurung di rumah. Melihat 3 ojol yg lagi mangkal dan seorang ibu tukang sapu di tempat yg sama, kami pun berhenti dan memanggil mereka mendekat. Maksud kami hanya empat orang itu. Tapi tanpa disangka dalam sekejap tempat itu jadi ramai. Ada sopir-sopir taksi yang sedang mangkal di depan pelabuhan Batam Center, pengemudi ojol yg di sekitar halte yang sebenarnya agak jauh dari orang yang kami panggil, berhamburan ke arah kami. Entah aba-aba dari mana langsung ramai.
Bahkan truk sampah yg sedang bermuatan penuh sampah yang kebetulan lewat pun langsung berhenti. Petugas yg ada di atas juga sopirnya langsung melompat dan berlarian ke arah kami.
Ya Allah, ada rasa kasihan, haru, sekaligus takut akan keamanan diri kami, mengingat jumlahnya melebihi paket kami yang tersisa.
Dalam sekejap bungkusan sembako yg ada di mobil kami langsung ludes, bahkan ada beberapa orang tidak kebagian. Melihat itu ada niat hati mau memberi mentahnya, tapi saya urungkan. Takut risiko lain.
Rencana melanjutkan road show batal. Kami pun kembali ke arah pulang. Di perjalanan pulang aku sampaikan perasaan iba dan sedihku pada suami. Ternyata suamiku juga merasakan yang sama. Suami pun bilang, nanti kita tambah beli yaa... kita bagi lagi.
Alhamdulillah... Barakallah..
Semoga menjadi inspirasi.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luar biasa Bu Barakallahsukses selalu Bucan
Keren ibu cantik.. Semangat dan sukses selalu
Terima kasih,Bu. Tetap semangat!
Semoga pandemi segera berakhir. Aamiin
Amiin..
Terima kasih!