Butuh Keajaiban
Butuh keajaiban, ya itu dua kata yang terpikirkan saat ini. Bagaimana tidak waktu 24 jam sehari dirasa sangat kurang. Pekerjaan yang terus bertambah membuat ingin teriak.
Libur akhir semester lalu pun dilalui dengan bekerja. Daftar pekerjaan sudah tertera. Satu per satu dikerjakan dan ada hasilnya. Namun, semakin ke sini semakin menggila.
Data pekerjaan seakan tidak ada habisnya. Jangankan untuk berlibur, istirahat sejenak dengan keluarga pun masih berpikir poin-poin yang harus dikerjakan.
Alhamdulillah keluarga tercinta sangat mendukung. Meski demikian, tetap rasa bersalah muncul. Keinginan untuk merapikan rumah, memasak menu kesukaan, jalan bareng keluar harus tertunda. Ibadah berjama'ah jadi obat segala rasa bersalah. Termasuk menulis seperti ini, curi waktu di tengah kesibukan jadi kebahagiaan tak terkura.
Bismillah, sungguh butuh keajaiban untuk segera diberi kemudahan dan kelancaran menuntaskan semua kewajiban. aamiin. Semangaaaat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keluarga memang paling mengerti kita. Sementara berantakan gpp, yang penting tugas kelar semua hehe....
Tutup mata dulu ya hehe. Terima kasih, barokallah Bunda
Tetap semangat bund, pekerjaan mengintai kita setiap saat. Satu terselesaikan masih ada pekerjaan pekerjaan lain yang siap menunggu tangan dan kehadiran kita.
Ya betul, alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk mengabdi. Terima kasih Bunda, barokallah