Kumerindukanmu setelah sekian hari tak dikunjungi, Bukan, bukan maksud hati melupakan apalagi meninggalkanmu. Namun, jeda ini sangat diperlukan untuk mencari celah berbeda.

Kehilangan pasti sangat kurasa. Bagaimana tidak lebih dari seribu hari kita bersama. Segala coba sudah dilalui saat lelah, sinyal memburuk, bahkan raga melemah.

Gurusiana, terima kasih telah membersamai perjalanan dunia menulisku. Banyak hikmah dan hal postif yang telah diraih. Tidak hanya sekadar menghasilkan buku tunggal, tetapi lebih dari itu. Silaturahmi dengan banyak penulis dari berbagai kawasan Indonesia telah ditemui, Semua menambah keseruan hari-hariku.

Maka, ketika tak kutengok sekian hari ada sesuatu yang salah dalam hati. Ia membebani pikiran. Menulis jadi terapi paling menyenangkan dari segala resah, penat, dan gelisah. Menulis jadi tempat bersembunyi paling nyaman dari semua kegalauan.

Menulis jadi ajang kejujuran tiap penulis dalam tiap kata yang dirangkai. Pengalaman hidup yang ingin dituangkan seakan berputar dan mendesak untuk segera dituangkan. Meski tidak semua untuk dibagi, tetapi jadi obat mujarab bagi penulisnya.

Merindukanmu dengan berkunjung dan menulis jadi obat yang menyehatkan. Terima kasih ya blog tercinta.