Pagi ini badanku lemah, lunglai tak berdaya. inginnya bedrest untuk beberapa hari ke depan. Namun apa daya, tugasku banyak. Siswa-siswaku pasti menungguku. Meski ada yang bersuka cita ketika kutak bisa hadir di kelas. Itu yang paling mereka yang sering kumarahi karena tidak mengerjakan PR. Namun mereka yang ingin punya masa depan gemilang, selalu senang mengharap hadirku di kelas.

Tetiba di sekolah, seperti biasa, kutemui Mr. Oke (bukan Eko), untuk menempelkan jari telunjukku kepadanya. Begitu kutempel dengan mesra, dia langsung menyapa, "Ok".

Kutinggalkan Mr. Oke, menuju tempat suci,.Musala Mambaul Ulum. Karena aku belum mampu bersedekah uang setiap hari, maka aku hanya mampu bersedekah untuk tulang rusukku, melalui salat duha 8 rakaat. Sambil memohon, agar selalu diberi rizki yang berkah barakah.

Selanjutnya kulanjutkan langkah kakiku, menuju gerbang sekolah. Si Manis Peniaga Gerbang siap beraksi, dengan senyum manis nan ikhlas kusambut tamu-tamuku, penerus cita-cita bangsa sambil kujabat tangannya. Ada rasa senang di wajah mereka karena merasa dimanusiakan dengan sambutan mesra. Akupun jadi lupa kalau aku tadi sebenarnya sakit. Badankunjadi sedikit ringan terobati senyum siswa-siswaku tadi.

Begitu bel masuk berbunyi, gerbang ditutup, ku melangkah menuju kelas 8C, kelas yang lumayan cepat menerima pelajaran. Ritual selanjutnya, membaca Asmaul Husna, doa pembuka pelajaran menyayikan lagu Indonesia Raya, dan Mars SMP Negeri 1 Kedungjati. Gegap gempita suara mereka bersemangat, semakin menambah segar badanku. Ternyata baru sampai apersepsi, sakitku tersa berkurang. Obat mujarab, jika Bapak/Ibu guru sakit, cobalah tetap hadir ke sekolah, siapa tahu seperti pengalaman saya. Sakit sembuh setelah bertemu siswa-siswa di sekolah. Jika kita berniat baik inshaalah Allah akan memberi rida kepada kita. Subhanallah,, semoga tulisan ini bermanfaat.

0