Walaupun belum viral, Puncak Data yang terletak di Jorong Bukik Apik Kecamatan Baso Agam, tak kalah mempesonanya. Jika kita berangkat dari Payakumbuh menuju lokasi ini, sesampainya jalan lurus Baso mengelok arah kiri maka kita akan disambut gerbang Jorong Tarok Baruah. Beberapa rumah padat penduduk dan sawah di samping kanan dan kiri menghiasi perjalanan kita. Setelah itu kita akan melewati jalan mendaki dengan suguhan bukit pinus dan beberapa ladang dan sawah. Selang beberapa menit akan ditemuai simpang tiga ditandai sebuah spanduk peringatan kebakaran hutan, arahan ke kanan untuk menuju lokasi. Jalan sempit, berkelok- kelok dan mendaki membuat adrenalin sedikit naik namun jalan aspal yang mulus dan suguhan pemandangan yang indah terhapus sudah capeknya. Tiupan angin yang kencang dan udara yang dingin dikalahkan dengan pemandangan yang menakjubkan mata. Negeri ini serasa berada di awan, gumpulan awan putih seperti kapas yang disusun rapi membentang menutupi langit, indah dan menakjubkan. Apalagi diiringi matahari yang muncul sedikit malu- malu menambah rasa syukur atas kebesaran Allah Yang Maha Kuasa. Udara dingin terasa nikmatnya jika ditemani secangkir kopi panas yang harganya relatif murah.

Seiring dengan pancaran matahari yang tidak malu- malu lagi, akan terlihat jelas jejeran bukit berlapis seakan- akan menyambung dengan dua gunung Sago dan Merapi. Melihat hamparan pemandangan ini membuat mata susah untuk bekedip sehingga terasa rugi jika tidak di abadikan. Hanya dengan membayar 3000 rupiah beberapa spot indah seperti rumah pohon, ayunan, tempat duduk kayu dan bentangan kayu panjang menambah ciamik berselfi ria dengan latar belakangi lukisan alam ini.

Dari puncak ini juga terlihat sebuah desa yang di apit oleh bukit sehingga dinamakan Bukit Apit menambah indah dan pesona alam ini, juga akan terlihat jalan menuju Batu Sangkar. Semakin sore hembusan angin semakin kencang sehingga suasana semakin sensional. Jika perut mulai terasa lapar makanan seperti goreng- gorengan, mie kuah, mie goreng dan bakso tersedia sehingga membuat kita ingin berlama- lama di tempat ini.

Suasana semakin meriah ketika beberapa pemuda menaikan layang- layangannya. Hembusan angin yang kencang memudahkan layang- layang terbang menghiasi langit Puncak Data ini.

Pemandangan ini mengingatkan saya dengan kawasan Punclut Lembang Bandung, namun yang membedakannya pengelolaan Puncak Data masih sebatas kreativitas masyarakat sekitar belum ada campur tangan dari pihak pemerintah atau swasta, tapi kalau pemandangan di Puncak Data ini jauh lebih indah dan menarik. Untuk perjalanan ke lokasi ini, bisa mengunakan mobil roda empat atau motor. Sèmoga ke depannya Puncak Data Baso menjadi salah satu destinasi yang juga dapat diperhitungkan.

Tanjung Pati, 29 Oktober 2020