Begitu lancarnya otakku mengurai kalimat. Padahal dua hari lalu aku hanya bisa menulis satu lembar. Sehari sebelumnya apalagi, aku benar-benar nggak bisa menuangkan isi cerita yang ingin kutulis. Nyaris hampir patah semangat dan minta masku aja yang menuliskan. Haha.. Ternyata sabar datang menemuiku dan hero dalam diriku datang menyemangatiku hingga menulisku telah melampaui target waktu yang kutentukan. Tanganku semakin bersemangat menekan tuts huruf dengan cepat. Ceritaku mengalir bagai air. Aku sangat senang dengan kemajuanku.

Satu demi satu kalimat aku tulis. Seolah cerita sudah tergambar di buku khayangan dan aku tinggal menyalin saja. Cerita sudah hampir di titik puncak dan terus kutulis hingga menuju ending..

Tiba-tiba…

Ahhh…. Tuts huruf ‘A’ dalam keyboard di laptopku lepas. Aduh, padahal semua kata hampir butuh huruf A.

Tak kurang akal, aku berusaha memasang tuts huruf ‘A’ yang copot ke tempat semula. Akan tetapi aku tak berhasil membetulkannya. Untuk sementara waktu, tuts huruf ‘A’ aku pegang dan kutekan dengan hati-hati saat membutuhkan. Capek juga rasanya tanganku.

Tak lama tulisan cerita pendekku selesai sudah. Ada kelegaan dalam diriku karena telah menyelesaikannya. Akan tetapi capek dan ngantukku yang luar biasa mengalahkan nikmat rasa lega itu. Akupun langsung menuju ke tempat tidur dan hilang dalam pelukan mimpi malam.

Keesokan pagi harinya, aku bilang pada masku kalau tuts huruf ‘A’ ku copot dan aku tak bisa membetulkannya.

Saat aku selesai mandi, aku dapati tuts huruf ‘A’ telah terpasang kembali di laptopku. Terimakasih, masku…