Nety Susanty

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.1

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.1

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

Guru Penggerak Angkatan 7

Salam dan Bahagia Ibu Bapak Guru Hebat...

Catatan saya selama mengikuti pembelajaran modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

Kegiatan merefleksi diri atau menilai diri sejauh mana pemahaman terhadap pembelajaran yang telah di ikuti atau seberapa besar keberhasilan yang telah di capai pada penerapan materi pembelajaran berdiferensiasi. Hal apa yang perlu diperbaiki dan perlu ditingkatkan agar ke depannya kita dapat meningkatkan kompetensi diri.

Pada refleksi kali ini saya menggunakan model 4 P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.

Peristiwa

Modul 2.1 dengan materi Pembelajaran berdiferensiasi, Perjalanan mempelajari modul 2.1 merupakan kelanjutan dari modul sebelumnya yaitu modul 1. Kegiatan diawali dengan pre-test dengan soal sebanyak 18 soal, pada saat mengerjakan pre-test Alhamdulillah berjalan dengan lancer, meskipun saya mengerjakan soal pre-test nya di ruang kelas sambil mengawasi anak-anak siswa kelas 5 yang sedang mengerjakan soal ulangan harian. Pembelajaran menggunakan alur MERDEKA (Mulai dari diri sendiri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata).

Mulai dari diri merupakan awal untuk mempersiapkan diri dalam menerima pengetahuan baru pada modul 2.1, kemudian dilanjutkan dengan eksplorasi konsep pemikiran kita dari modul yang sudah dipelajari, diskusi dengan rekan CGP dalam ruang kolaborasi untuk menemukan kesamaan persepsi serta saling memberi masukan konstruktif dalam menyusun rencana pembelajaran berdiferensiasi, secara mandiri menyusun RPP berdiferensiasi diunggah di LMS untuk mendapat umpan balik dari sesama CGP dan fasilitator, mendapat penguatan dari narasumber dalam elaborasi pemahaman, membuat keterkaitan dengan materi sebelumnya yang sudah dipelajari, dan diakhiri dengan aksi nyata praktik pembelajaran berdiferensiasi di kelas sesuai dengan RPP yang sudah dibuat.

Perasaan

Saat pertama saya melihat judul materinya pembelajaran berdiferensiasi saya masih belum familiar dengan kata berdiferensiasi, namun setelah membaca rangkaian materi pada LMS saya baru memahami ternyata pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang di butuhkan oleh murid pembelajaran yang memenuhi kebutuhan murid sesuai minat murid. Saya merasa senang mengikuti dan mendapatkan kesempatan untuk mempelajari modul ini Pembelajaran berdiferensiasi, karena memang saya kadang hanya menyajikan satu media saja pada pemberian materi sedangkan kebutuhan siswa/gaya belajar siswa beragam. Ada siswa yang belajar melalui audio, visual, dan kinestetik. Dengan keberagaman gaya belajar siswa maka seorang guru harus dapat memenuhi kebutuhan belajarnya begitu juga dalam menyajikan produk hasil belajar. Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengekspresikan hasil karyanya dalam berbagai hasil karya sesuai minat dan bakat siswa.

Pembelajaran

Pembelajaran berdiferensiasi didesain agar guru bisa melaksanakan pembelajaran yang mampu mengakomodir berbagai macam kebutuhan belajar murid. Guru harus memiliki kepekaan dalam merespon semua kebutuhan belajar murid, hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan : bagaimana kesiapan belajar murid; bagaimana minat murid terhadap materi pembelajaran kita; dan seperti apa profil belajar murid. Kemudian dalam kegiatan pembelajaran, guru perlu juga memperhatikan strategi : diferensiasi konten; diferensiasi proses; dan diferensiasi produk. Dan dalam proses penilaian, guru menggunakan penilaian berjenjang. Harapannya, semua murid bisa memperoleh kesempatan yang sama dalam mengikuti pembelajaran, sehingga lingkungan yang aman dan nyaman pun akan didapatkan murid.

Penerapan

Agar pembelajaran berdiferensiasi dapat diselenggarakan secara efektif, maka perlu pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan, minat dan profil belajar murid, agar guru dapat menentukan perbedaan konten, proses, serta produk dalam kegiatan pembelajaran. Data pemetaan bisa diperoleh dari data murid pada tahun/semester sebelumnya, melalui angket, melalui pengamatan, atau wawancara dengan sesama rekan guru dan wali murid. Pembelajaran berdiferensiasi bukan sesuatu yang baru namun sudah di laksanakan oleh semua guru namun terkadang guru lupa dan ingin selalu di posisi zona nyaman dengan tidak memenuhi kebutuhan belajar siswa. Dengan mempelajari modul pembelajaran berdiferensiasi guru di ingatkan kembali di bangkitkan lagi semangat nya agar terwujud merdeka belajar dengan pembelajaran yang berpihak pada murid. Saya menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di sekolah saya jenjang taman kanak-kanak memulai dengan diferensiasi konten yaitu menyedikan berbagai media dalam pemebelajaran seperti gambar, vidio, maupun audio.

Semangat untuk kita semua bapak ibu guru, mari ikut berkontribusi dalam transformasi pendidikan di Indonesia, murid kita sekarang adalah aset yang kelak menjadi pemimpin bangsa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post