RANI
RANI
Pentigraf
#Tantangan Gurusiana Hari Ke-3
Oleh : Ngudyo Rahayu, S.Pd.SD.
Hari itu, masih terlihat sama. Ialah Rani, gadis kecil usia Sekolah Dasar, yang terkadang bisa pergi ke sekolah terkadang tidak. Sering terlihat bertelanjang kaki, menyusuri jalan setapak menuju kebun milik orang kaya. Itulah hari-harinya. Ia memungut cengkih yang jatuh karena hembusan angin atau karena terpaan hujan. Membantu nenek dan adik-adiknya untuk mencari nafkah. Mungkin hanya seharga sepiring nasi, itupun jika beruntung. Mana bisa ia belajar dengan rajin. Karena ia harus bekerja. Ia hidup dengan seorang nenek renta, dan dua orang adik laki-lakinya. Entahlah, ibunya kemana.
Pagi itu, ia bergegas pulang dari kebun milik orang kaya. Membawa sebakul kecil cengkih segar, basah, dan tampak kotor. Sepertinya ia memikirkan sesuatu yang penting. Ia buru-buru sekali. Masih sangat pagi, mungkin masih bisa pergi ke sekolah. Ada PR yang sore kemarin sudah ia kerjakan. Ia ingin mengumpulkan PR itu agar ke-alphaannya selama ini terampuni oleh Bu Lia, guru di kelasnya. Dia berjalan semakin cepat, tinggal sedikit lagi sampai.
Tetapi, ‘Aaaargh...’
Rani terjatuh. Bakul plastik di tangannya terlempar. Cengkih yang dari pagi-pagi buta dikumpulkannya tersebar ke segala arah. Jatuh di rerumputan, sampah-sampah daun, dan bebatuan. Rani diam. Dia membiarkan tubuhnya tidak segera bangun. Posisi tubuhnya tengkurap. Wajahnya menmpel ke tanah yang kotor. Dia tidak merasakan sakit pada tubuhnya, tetapi hatinya teramat pedih. Air matanya menetes tanpa bisa dibendung. Terasa panas melewati hidung dan sisi pipinya. ‘Maafkan aku, Bu Lia. Aku tidak bisa mengumpulkan PR-ku lagi’. katanya.
Malang, 23 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren
Trimakasih kunjungannya, Bund.Saya masih harus banyak belajar.
Keren bu. Mantap
Trimakasih, Bunda.Salam Literasi!
Cerita yang mengharukan
Hehehe, Trimakasih kunjungannya, Bunda.
masih banyak anak-anak yang senasib dengan Rani
Semoga masa depan Rani bisa lebih baik dari teman-temannya
Ya, Bunda.Semoga.Trimakasih koreksi dan kunjungannya.
Mantap, Bu. Semoga sehat dan makin sukses buat ibu
Trimakasih, Bunda. Amiiiin. Semoga kita semua sehat dan bisa melaksanakan hal-hal baik dalam hidup kita.
Keren.....salam literasi
Trimakasih perhatiannya, Bunda. Panjenengan punapa sampun Bun?
Rani. Kasihan sekali dirimu
Hehehe.... Begitulah, Bunda.Salam Literasi.Trimakasih kunjungannya.
Keren banget Bu. Salam literasi
Salam Literasi, Bpk.Trimakasih kunjungannya.
Rani, kan kubisikkan kata maafmu pada bu Lia
Hehehe Trimakasih, Pak Syaiful. Anda sungguh baik.
Semoga rani masa depan nya baik
Looo... dulin mrene....Thanks ya.
Looo... dulin mrene....Thanks ya.
Looo... dulin mrene....Thanks ya.