N Heni Mardaleni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Malas Membaca

Malas Membaca

Tantangan Menulis Hari Ke 189

Malas Membaca

Dulu, TV merupakan salah satu media informasi yang ditunggu beritanya seperti Dunia dalam Berita yang dibawakan oleh Tuti Adhitama atau Anita Rahman. Atau menonton Bulu Tangkis All England, Thomas Cup, Uber Cup dengan pemain keren-keren seperti Rudi Hartono, Liem Swie King, Cun-cun, Johan Wahyudi, Susi Susanti, Ferawati dan banyak lagi pemain lainnya.

Ketika TV swasta merebak, isinya masih ada yang mendidik seperti kuiz LG, Cerdas cermat dan siapa berani yang dibawakan oleh alia Rohali dan Helmi Yahya. Tontinan hiburannya masih ada Keluarga Cemara, Si Doel Anak Sekolahan, Unyil dengan tokoh Pa Raden dan Pa Ogah.

Setelah itu semua chanel TV swasta berlomba-lomba menampilkan Sinetron dengan durasi tayang 1 jam baik di siang hari maupun malam hari dengan jumlah episode yang fantastis, ambil aja contoh sinetron Tersanjung 1 sampai tersanjung 7 yang saya inget dan setiap judulnya bisa puluhan episode. Atau judul lain seperti Cinta Fitri ratusan episode dan tayang tiap hari.

Ketika anak-anak dalam masa sekolah tontonan TV kami batasi hanya boleh menonton film kartun tertentu itupun di siang hari sampai sore, jam belajar diupayakan tidak menonton, walaupun saat itu berebutan dengan neneknya anak-anak almarhumah yang suka dengan cerita kerajaan atau hikayat.

Sekarang saya tidak tahu apa yang bisa saya tonton di TV, karena walaupun ada TV nya dan bisa berfungsi tapi kami tidak pernah menghidupkannya kecuali di pagi hari anak ART suka minta nonton kartu. Tapi itu dulu sebelum masa pandemic, sebelum belajar daring. Setelah emaknya beli HP Android untuk kebutuhan anak belajar, anaknya tidak lagi minta nonton film kartun di TV tetapi dia menggunakan HP untuk nonton Video atau chanel You Tube.

Berbicara tentang You Tube, memang jadi mengalahkan acara TV karena di You Tube apapun yang ingin kita tahu bisa di cari selain di cari di mbah google tentunya. Berbagai konten ada di You Tube, masak, kecantikan, agama, gossip, social eksperimen. Pokoknya menu lengkap semua ada di You Tube. Jadi TV saya nganggur.

Ternyata, setelah saya suka nonton You Tube dampak adiksinya sama dengan kita mengkonsumsi makanan yang mengandung mecin, apakah itu sasa ataupun ajinomoto. Jadi ketika saya mau tahu tentang suatu hal misalnya saya cari dulu di You Tube jika tidak ketemu baru saya cari di Google, dan itu mengikis kebiasan saya membaca.

Jadi tidak salah kalau anak sekarang menjadi tidak suka membaca, mereka lebih suka mencari sesuatu secara instan di You Tube dan mbah Google. Pepatah bijak mengatakan “didiklah anak sesuai pada zamannya” tapi dampaknya jelas berbeda dan akan mempengaruhi generasi anak-anak kita sepuluh atau dua puluh tahun ke depan. Walohualam

Generasi You Tube

Depok, 21 Oktober 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Betul, Bunda. Orang sekarang lebih suka buka youtube

21 Oct
Balas

iya pa, saya rasakan sendiri seperti itu dan dampaknya juga terasa banget

22 Oct



search

New Post