N Heni Mardaleni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Memasak Dan Sumber  Energi

Memasak Dan Sumber Energi

Tantangan Menulis Hari Ke-167

Memasak Dan Sumber Energi

Jaman orang tua dulu (tahun 70an) proses memasak itu menggunakan perabotan seperti kuali, seeng (penanak nasi) dengan menggunakan pemanas berupa tungku kayu atau arang. Besarnya api bisa ditentukan oleh banyaknya kayu bakar yang digunakan dalam tungku tersebut. Kayu bakarnya berasal dari pohon yang sudah tua atau berasal dari ranting-ranting yang mengering berarti menggunakan sumber daya alam hayati yang sudah tidak terpakai.

Tungku kayu

Sumberdaya minyak tanah sudah ada sejak dahulu, pemanfaatannya untuk penerangan seperti cempor atau patromak. Kemudian ditemukanlah tungku yang terbuat dari kaleng dengan menggunakan sumbu hasil pintalan gulungan benang untuk mampu menyerap minyak tanah itulah yang disebut dengan kompor. Besarnya api ditentukan oleh tinggi rendahnya sumbu, juga jumlah sumbu yang dipasang.

Sumber daya minyak tanah tereksploitasi, volumenya menjadi berkurang maka kemajuan teknologi mengalihkan pemakaian minyak tanah ke sumber daya gas alam. Maka muncullah kompor gas.

Sumber daya listrik sudah bisa dimanfaatkan sebelum gas alam, tetapi lebih banyak dipergunakan untuk penerangan dan industry. Kemajuan teknologi dan daya cipta manusia berkembang sekarang sudah banyak masyarakat yang menggunakan kompor listrik.

Kegiatan masak memasak di dapur merupakan salah satu contoh aktivitas manusia yang menggunakan sumberdaya alam terbaharukan yang memakan waktu lama untuk pemulihannya jika kemudian sumebr daya tersebut habis. Ketersediaan sumber daya alam terbarukan tidak berbading lurus dengan peningkatan jumlah populasi sesuai dengan teori Malthus bahwa penambahan jumlah penduduk menurut deret ukur sedangkan penambahan sumber bahan makanan menurut deret hitung sehingga suatu saat manusia akan kehabisan sumber daya alam.

Dulu harga minyak tanah masih bisa terjangkau daya beli masyarakat, sekarang harga seliter minyak tanah lebih mahal dibandingkan dengan harga seliter gas atau bensin. Demikian juga harga listrik meroket sehingga ibu rumah tangga harus betul-betuk mampu berhitung sumber daya alam manakah yang akan digunakan untuk memasak kebutuhan keluarga agar daya belinya masih bisa terjangkau.

Gas atau Listrik?

Depok, 29 September 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post