N Heni Mardaleni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Sebonggol Lengkuas

Sebonggol Lengkuas

Tantangan Menulis Hari Ke 162

Sebonggol Lengkuas

Masakan bapanya anak-anak itu lebih disukai sama keluarga daripada masakan saya, itu adalah fakta. Jadi selama ini saya hanya masak yang tidak banyak menggunakan bumbu rempah-rempah atau apapun itu, saya cukup nyeplok, goreng tahu atau tempe, dadar. Tapi bening bayam dan sayur sop sih bisa juga.

Sekian bulan di rumah masa pandemic ini, saat kebosanan meraja lela termasuk makanan, maka pertanyaan “mau makan apa sekarang?” itu sudah jadi pertanyaan yang tidak perlu dijawab karena pasti kami bertiga jawabannya “tidak tahu”.

Seperti sore ini juga demikian, karena tidak ada jawaban pasti sementara kulkas persediaan juga kosong akhirnya kami berdua menyusuri jalan siapa tahu ada makanan siap saji yang menarik untuk dibeli. Ternyata pilihan jatuh masuk ke pasar sayur dan belanjalah kami disitu. Belanja sayuran untuk 2 atau 3 hari supaya ga keluar setiap hari.

Pilihan makan malamnya adalah cah kangkung, lalab matang di kukus dan menghangatkan garang asem ayam yang ada di kulkas.

Sebagai aisten saya nyiangin bumbu sesuai permintaan koki ya,motongin kangkung ambil daunnya saja dan batang muda, ngiris bawang merah dan putih, cabe merah. Setlah selesai nyiapin akhirnya Pa Su masak dong.

Kami, saya dan anak saya beresin meja sambil makan eskrim, nungguin yang masak cah kangkung. Begitu matang masakannya dan ditempatkan di piring Pa Su teriak, “astagfirulloh ini ko ada di sini?”

“Apaan Pa?”, serantak kami menjawab. Tapi Pa Su ga bilang apapun, beliau sodorkan cah kangkung dalam piring dan ternyata yang terlihat jelas adalah “sebonggol” lengkoas ada disitu.

Kami tertawa bersama, Pa Su tanya: “kenapa lengkuasnya ga dipotongin bu?”

“saya iris 2 potong ko”

“Iya, aku lihat tadi di piring bumbu ada 2 iris lengkoas”, sahut anakku.

Berarti saya ga salah dong, dalam hati. “Lalu dari mana bisa ada sebonggol lengkoas” kata Pa Su masih penasaran.

Setelah nyiangin kangkung, iris bumbu termasuk lengkoas saya langsung mencuci kangkung dalam air mengalir, rupanya lengkoas terbawa kesana dan saat Pa Su nuangin kangkung ke wajan tidak dicek lagi langsung tuang dan aduk selesai.

Akhirnya kami tertawa bersama mentertawakan kesalahan kami semua, jadinya makan dengan bahagia dan bersyukur masih dapat rezeki tumis kangkung dengan sebonggol lengkoas di dalamnya.

Bahagia itu sederhana

Depok, 23 September 2020 .

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post