Aku dimasa Pandemi (2)
: Selama saya menjalani pembelajaran online banyak suka
dan duka aku rasakan. Bukan libur sekolah ceritanya, tapi
belajar di rumah. Walau tetap stay at home, artinya kita tetap
beraktivitas. Tetap belajar seperti sesuai kurikulum yang
dianjurkan pemerintah melalui sekolah.
Di pagi hari, sesudah shalat Subuh, aku tidur lagi. Lalu,
aku bangun, shalat Duha dan memantau grup WA dari guru.
Setelah itu, aku membantu keluarga membersihkan rumah
dan lainnya. Hikmahnya aku bisa menjadi anak mandiri selama
wabah korona ini melanda. Yang tadinya segala perlengkapan
sekolahku dipersiapkan, kini akulah yang malah menyiapkan
semuanya, mulai dari sarapan maupun menyelesaikan tugas
rumah lain. Hal itu kulakukan karena jika aku tak bekerja, aku
merasa bosan.
Keluargaku senang dengan perubahan yang ada pada
diriku. Mereka pun membantuku dalam hal menyelesaikan
tugas sekolahku. Meminjamkan laptop untuk aku menulis dan
mengirim tugas. Selain itu, hikmah dari wabah korona ini
adalah mendidik aku untuk selalu hidup syukur. Masih diberik kesempatanbisa makan tidur dan belajar walaupun suasana
begitu sulit.
Sebagai anak dan siswa, kita harus maklum. Bahwa siswa
tugasnya adalah belajar dan anak tugasnya meringankan
beban orang tua. Jadi kita selalu semangat ya. Tidak boleh
banyak mengeluhnya. Sebab kita masingāmasing diberi
kesempatan hidup oleh Allah. Jaga kesehatan dan tetap stay
at home. Salam literasi!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tetap semangat,salam kenal bunda