MAHNIAR SINAGA,M.Pd.

Guru SDN 068008 Medan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bahasaku Menyatukan Kami

Bahasaku Menyatukan Kami

Bahasaku Menyatukan Kami

Oleh: Mahniar Sinaga

Pada suatu hari saat pembelajaran di sekolah sedang berlangsung. “Nah, teman-teman, demikian gambaran seputar perundungan, arti dan dampaknya.

Apakah kalian sudah paham? Jika ada pertanyaan silakan sampaikan.” Ucap Pak Guru di depan kelas. Sambil mencoba mengingat, “Mmmm, pak, apakah kita tetap tidak diperbolehkan memanggil teman kita dengan sebutan fisik, meski hanya sekedar bercanda?” Tanya Iwan kepada Pak Guru. “Pertanyaan yang bagus, Iwan. Namun sebelum bapak jawab, adakah teman-teman lain yang mau membantu menjawab pertanyaan dari Iwan?” Pak menawarkan kepada anak-anak lain. Dengan suara nyaring dan girang, Rudi menyahut. “Saya, Pak. Menurut saya, meskipun hanya bercanda, tetapi sebaiknya jangan, karena nama ini kan pemberian dari orang tua. Dan biasanya ketika orang tua kita memberi nama, ini juga merupakan doa dari orang tua kita, Pak.” Surya tidak mau kalah. “Saya, Pak. Menurut saya sih gapapa, kan suka-suka kita yang manggil. Lagian sebutan itu kan sesuai dengan fisik dia. Hahaha, sambil tertawa mengejek. Sontak seisi kelas menjadi rebut akibat ucapan Surya. “Huuuuuuuuu” Pak Guru mencoba menenangkan. “Sudah,,,sudah,,,kok jadi ribut. Terimakasih atas jawaban kalian. Begini ya teman-teman, Sekarang bapak mau tanya lagi. Siapa orang yang paling berjasa dalam hidup kalian?” Tanya Pak Guru kembali. Saya, Pak. Sahut Iwan. “Orang tua saya Pak, orang tua saya mencari nafkah untuk hidup kami, Pak.” Rudi juga menyahut, “saya, Pak. Orang tua juga pak, Ibu sudah mengandung kita, kemudian melahirkan dengan penuh kesakitan, agar kita selamat dan sehat, Pak. Ayah kemudian bekerja keras untuk bekerja, agar kita bisa makan, sekolah, pokonya, mereka the best deh.” Sahut Rudi, sambil menunjukkan kedua jempol tangannya. Surya juga ikut menjawab, “Saya, Pak. Sama dengan teman-teman yang lain Pak, yaitu orang tua. Mereka memberi nama kita, sesuai dengan harapan dan doa kedua orang tua kita, Pak.”

“Bagaimana jika, ada orang lain yang menjelek-jelekkan orang tua kalian?” Tanya Pak Guru kembali. “Jangan harap dia bisa selamat Pak, pasti saya hajar habis-habisan. Orang tua saya, ya pasti yang terbaik buat saya Pak, jika ada yang kurangajar dengan orang tua saya. Pasti akan berhadapan dengan saya.” Seru Suryadengan nada sombong. “Wah, semuanya jawabannya sama ya. Ternyata kalian sangat mencintai orang tua kalian. Bagus itu, jadilah anak-anak yang berbakti kepada orang tua kalian. Dari merekalah, kalian bisa seperti sekarang ini, bisa sekolah, bisa blei sepatu, bisa makan setiap hari, dan kebutuhan-kebutuhan kalian yang lain dapat terpenuhi.” Tegas Pak Guru. “Setuju, Pak. Kita harus selalu hormat kepada orang tua kita. Kita bisa sampai ke sekolah ini, karena diantar oleh ayah. Ayah selalu memastikan kita bisa selamat sampai di sekolah.” Kata Iwan. “Benar Iwan, masih banyak kebaikan-kebaikan dari cinta yang diberikan oleh kedua orang tua kita. Tapi tadi kenapa kamu, Surya tetap mau menyebut temanmu dengan sebutan fisiknya? Jika kamu dipanggil seperti itu, bagaimana perasaanmu?” Tanya Pak Guru kepada Surya. “Wah jelas ga terima dong Pak, ini kan nama pemberian orang tua saya. Masa dirusak dengan memanggil sebutan fisik?” Sahut Surya dengan segera. “Tuu, kamu saja tidak terima diperlakukan seperti itu, makanya jangan perlakukan temanmu dengan seenakmu saja, jika kamu tidak mau diperlakukan dengan tidak terpuji juga.” Jelas Rudi kepada Surya. Sontak seluruh isi kelas kembali bergemuruh. “Huuuuuu, dengerin tuuuuuuuuuuu.”

“Sudah, sudah. Nah kebetulan bel sudah berbunyi. Mari kita segera bereskan buku-buku kita. Kemudian kita bersiap untuk berdoa pulang. Jangan lupa, untuk kalian yang pulang sendiri, hati-hati ketika jalan pulang, untuk yang menunggu jemputan, silakan tunggu hingga yang menjemput kalian datang ya.” Pesan Pak Guru. “Baik Pak.” Semuanya menyahut. Setelah semuanya membereskan alat tulisnya, dan berdoa pulang, mereka berpamitan satu per satu dengan mencium tangan Pak Guru, serta memberi salam. Tiba-tiba, saat sedang menunggu jemputan di gerbang sekolah. “Hai gembul, kamu belum dijemput ya, kasihaaan. Paling nanti sore, kamu dijemput.” Ucap Surya dengan nada mengejek. “Hei, sok tahu kamu. Kamu saja juga belum dijemput. Paling-paling orang tuamu malas menjemput kamu, biar di rumah tidak bikin ribut.” Jawab Iwan kepada Surya. “Eh tadi kamu panggil aku dengan sebutan apa?” Tanya Iwan kembali kepada Surya dengan nada hampir marah. “Huuuu, gitu saja marah. Kan asik dipanggil pakai sebutan gembul.” Sahut Surya masih mengejek. Sambil mengangkat telefon dengan menggunakan bahasa daerah tertentu, Iwan menjawab panggilan melalui telefon pintarnya. “Halo, Pa, iya aku masing menunggu, pokoknya aku tunggu papa sampai datang. Hati-hati Pa.” Sahut Iwan menjawab panggilan telefonnya, ternyata yang menelfon adalah papanya. Surya mendadak heran dan bertanya, “Loh, kok kamu tahu bahasa Jawa?” “Memangnya, kenapa? Kamu tahu bahasa ini? Papaku orang Jawa mamaku Batak.” Sahut Iwan. “Papaku juga orang Manado, mamaku orang Jawa. Itu si Rudi papanya Batak mamanya juga orang Manado.” Sahut Surya. “Berarti, sebenarnya darah kita itu sama ya? Dan saling berhubungan.” Ucap Iwan. “Iya, dan mungkin juga nenek moyang kita juga bersaudara.” Sahut Surya kembali. “Bisa jadi, kita pun juga saudara, kenapa kita harus bertengkar setiap hari ya?” Tanya Iwan. “Iya ya, seharusnya kan tidak perlu, karena kita bersaudara.” Ucap Surya.

“Mulai sekarang, kita tidak perlu lagi ya bertengkar. Iya, kita harus saling tolong menolong. Iya benar, karena kita semua bersaudara.” Sahut mereka.

5
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post