Catatan Siswa Masa Korona(2)
Namaku Toni, aku tinggal di Negara Indonesia tercinta.
Saat ini aku tinggal bersama kedua orang tuaku dan
kakakku. Aku adalah anak yang aktif. Suka berolah
raga. Renang dan futsal adalah olahraga yang kucintai. Tak
heran, aku pernah menjuarai pertandingan futsal di sekolahku.
Namun, karena wabah korona, semua aktivitasku terganggu.
Benar‐benar terganggu.
Aku tak mengerti, sejak masuk tahun 2020 pada bulan
Januari sampai sekarang mulai muncul beberapa penyakit,
yaitu yang paling utama adalah virus yang sangat mematikan
yang bernama virus korona. Sebenarnya pandemik ini bukan
berawal dari negara kami melainkan dari Negara Cina terletak
di Wuhan. Namun, bukan Negara Cina saja yang sangat
khawatir tetapi semua negara di dunia juga khawatir,
termasuk negara tercinta, Indonesia.
Pada bulan Maret, virus yang menghebohkan jagat raya
ini menyebabkan sekolah‐sekolah diliburkan. Hingga
menjelang bulan Ramadan. Awalnya aku senang, toh hanya
dua minggu saja.
Pikiranku terganggu dengan liburan dua minggu, namun
tak bisa aktif di kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Aku kan
anak lelaki, yang memang aktif. Tiba‐tiba aku harus disuruh di
rumah saja. Bangun tidur, shalat Subuh, sarapan, shalat Duha, dan belajar. Melihat handphone terus. Namanya juga
pembelajaran daring (dalam jaringan). Tapi sama saja, tetap
bosan dan menjenuhkan. Badanku rasanya kaku. Tak
bergerak. Mau main futsal di rumah bersama teman‐teman
tetangga pun tak bisa. Dilarang mama. Wajar sih aku dilarang,
mama khawatir virus itu mengancam aku dan temanku.
Sebenarnya, virus ini sederhana saja. Asal jaga kebersihan,
menutup mulut dengan masker. Bawa pembersih
handsanitizer, ya sudah. Kita bebas olahraga. Namun,
membaca berita atau mendengar berita, bukan aku saja,
semua masyarakat di Indonesia gundah gulana. Seolah‐olah
ini virus mengancam kami. Benar‐benar menggangguku. Tapi,
apa daya kami, guru, orang tua, kakak, dan pemerintah
menyuruh kami untuk berdiam diri sejenak agar virus ini bisa
terputus.
Ya, kami harus sabar. Walaupun menyakitkan, kami sadar,
saat bulan puasa ini, aku mau fokus ibadah puasa saja. April
2020 di ujung tanggal kami sudah puasa, kami selalu berdoa.
Semoga bulan di suci ini kita dilindungi Allah. Amin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar