Datang Tanpa Pamit
“Tanya saja sama Dilvica. Beliau baik, kok.” Waduh.
Sharkan. Tadi mau menjawab rasa penasaranku. Kok tiba‐tiba
menyuruhku bertanya pada Nyonya Dilvica.
“Kamu, kok tidak tepat janji. Katanya mau menjawab
pertanyaanku. Aku bisa mati penasaran, nih.”
“Nanti kamu tahu sendiri. Apalagi kamu bertugas
membantu mempersiapkan makanan Akhyar. Dilvica akan
menceritakannya padamu. Sebab, kamu harus tahu menu
makanannya setiap hari sesuai porsi yang diberikan oleh ahli
gizi, alias dokter Akhyar.”
“Kok kamu tadi panggil Akhyar. Tidak pakai Tuan atau
Pak, gitu?”
“Tan, Akhyar seumuran kita. Hanya saja, beliau terbaring
di kasur. Jika kamu tahu wataknya, pasti para gadis jatuh
cinta pada beliau. Beliau romantis dan humoris.”
“Lantas, mengapa dia sakit?” tanyaku lagi.
Bersambung...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar