Bermula dari keresahan yang sama-sama dialami di kelas. Lalu, keresahan itu dipendam dalam hati dan pikiran. Tak terpecahkan. Tak ada solusi. Bahkan semangat sempat reda dalam menjalankan aktivitas seperti sediakala sebagai pendidik, guru. Curhat kepada teman yang dianggap sudah senior oleh dirinya, justru menambah beban pikiran.

Kritikan, cibiran, dan penolakan dari ide-ide yang diungkapkan sebagai jalan menjawab keresahan tersebut menjadi masalah baru dan semangatpun surut. Sementara olah pikir tak berhenti berfokus pada satu “siswa”.

Lantas Allah mempertemukan kita dalam waktu yang tidak kita janjikan. Kita tak pernah bersemuka bahkan duduk bersama, menikmati segelas kopi dan pisang krispi, bercerita akan keresahan yang dialami. Pertemuan lewat tatap maya, lewat kecanggihan teknologi yang diciptakan manusia lewat keridaan-Nya, sehingga kita berkumpul dalam sebuah komunitas yang hebat dan luar biasa dalam mengobati keresahan yang selama ini belum terpecahkan.

Diskusi tipis-tipis yang kita lakukan hingga larut malam, bercanda dan saling menguatkan di grup WA adalah kekuatan kita hingga kini telah diamanahkan menjadi penggerak dan pengurus “Komunitas Guru Belajar Nusantara Kota Medan yang telah dilantik pada 18 April 2021 kemarin.

Sebuah anugerah bagi saya khususnya. Penuh tanda tanya. Bagaimana bisa, orang yang tak pernah bersemuka bisa bersatu menggerakkan daerah dalam sebuah komunitas profesi/organisasi profesi, tak lain adalah kita memiliki channel yang sama . Yakni bagaimana keresahan yang dialami tentang murid, tentang kita, tentang guru belajar ditranformasikan menjadi energi perubahan kepada khalayak guru lainnya agar kita menjadi berdaya dalam melakukan tranformasi pendidikan.

Pada akhirnya ketika dimandatkan sebagai penggerak yang berdaya, barulah kopi dan pisang krispi dinikmati bersama di tempat ikonik Kota Medan sembari menjabarkan program yang akan digaungkan secara rutin.

Kita berjuang bersama, tumbuh bersama, dan berdaya bersama dalam menapaki jalan pendidikan yang menghamba kepada “siswa” dengan berpedoman pada “Merdeka Belajar”.

Selamat buat kita semua.

Panjang umur perjuangan

Mari menjadi guru merdeka, menghamba pada siswa demi Indonesia Jaya dan Berdaya.

Tak terhingga ucapan terima kasih pada Bu Lisza Megasari dan teman-teman KGB Binjai yang telah mendorong kami untuk bergerak. Dan juga ketua KGBN Pusat Pak Usman Djabbar dan pengurus KGBN Pusat, Pak Ari Wibowo, Pak Yanuar Khaldun, Pak Riki Satria, Bu Devi, Bu Umi, Bu Karin,Bu Henny, dan lainnya yang telah melantik dan mengorientasi KGBN Kota Medan. Horas.

#KGBNMedan

#KGBN

#KGC

#Merdekabelajar

#semuagurusemuamurid Bu