Semangat di Era Pandemi
Saat kami pulang sekolah, bundaku memberitahukan
bahwa kami akan diliburkan selama 2 minggu. Tanpa
mendengar penjelasan bunda, aku tersenyum dan
mengatakan,
"Horeee! Libur!! Yeee!!" teriakku dengan penuh
kegirangan. Aku senang sekali saat itu.
Namun, bunda menyuruhku diam. Aku pun lalu terdiam
memandang bundaku dengan serius.
“Kalian bukan libur sekolah. Tapi dirumahkan selama
wabah virus ini. Belajar terus berlanjut. Namun bukan di
sekolah, melainkan di rumah!” Itulah kalimat yang diucapkan
oleh bunda.
Jawaban bunda mengagetkanku. Karena si Korona ini,
kami libur. Tapi itu tak menjadi masalah.
"Toh cuma dua minggu kok!" gumamku dalam hati.
“Mengapa, Bun? Bukankah kami lagi ujian tengah
semester?” tanyaku pada bunda.
Bunda mengulangi jawaban yang sama seperti semula.
Kami pun akhirnya sama‐sama terdiam.
Namun, lama kelamaan aku merasa bosan dan jenuh
terus‐terusan berada di rumah. Belajar di rumah dan di
sekolah sangat berbeda. Suasananya berbeda. Di sekolah kita
bisa bertemu dengan teman‐teman. Apalagi sahabat baikku,
Hasbie. Kami selalu belajar bersama dibimbing Umi ketika jam
pelajaran usai. Belajar kelompok dan praktik. Apalagi, selama
di rumah, aku tak bisa olahraga.
Sampai kapan harus begini? Biasanya, belajar di sekolah
penuh praktik. Bisa membaca bersama, bermain, pergi ke
kantin, dan bisa menghafal ayat Al‐Qur'an bersama Abi Guru.
Dengan adanya virus korona ini hampir semua kegiatan
sehari‐hariku menjadi berubah. Biasanya pergi ke masjid,
sekarang sudah jarang. Orang tuaku juga menyuruh untuk
shalat di rumah saja karena khawatir, kemudian bermain tidak
bisa lagi bersama teman‐teman.
Tidak ada lagi jalan‐jalan keluar sekedar mencari udara
segar atau cuci mata. Aku sangat bosan tapi hal ini harus
dilakukan supaya virus korona tidak terus‐terusan menyebar.
Demi kesehatan bersama, aku rela berdiam diri di rumah dan
belajar tanpa Umi dan Abi Guru.
Saat ini libur sekolah masih diperpanjang. Aku tidak tahu
sampai kapan, tapi aku akan terus berusaha belajar walaupun
agak sulit. Aku hanya bisa berdoa semoga wabah virus
korona segera berakhir dan kehidupan segera normal. Kata
bunda, kami harus menjaga semangat belajar, karena kami
calon pejuang bangsa.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar