MAHNIAR SINAGA,M.Pd.

Guru SDN 068008 Medan ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Semangat di Era Pandemi

Saat kami pulang sekolah, bundaku memberitahukan

bahwa kami akan diliburkan selama 2 minggu. Tanpa

mendengar penjelasan bunda, aku tersenyum dan

mengatakan,

"Horeee! Libur!! Yeee!!" teriakku dengan penuh

kegirangan. Aku senang sekali saat itu.

Namun, bunda menyuruhku diam. Aku pun lalu terdiam

memandang bundaku dengan serius.

“Kalian bukan libur sekolah. Tapi dirumahkan selama

wabah virus ini. Belajar terus berlanjut. Namun bukan di

sekolah, melainkan di rumah!” Itulah kalimat yang diucapkan

oleh bunda.

Jawaban bunda mengagetkanku. Karena si Korona ini,

kami libur. Tapi itu tak menjadi masalah.

"Toh cuma dua minggu kok!" gumamku dalam hati.

“Mengapa, Bun? Bukankah kami lagi ujian tengah

semester?” tanyaku pada bunda.

Bunda mengulangi jawaban yang sama seperti semula.

Kami pun akhirnya sama‐sama terdiam.

Namun, lama kelamaan aku merasa bosan dan jenuh

terus‐terusan berada di rumah. Belajar di rumah dan di

sekolah sangat berbeda. Suasananya berbeda. Di sekolah kita

bisa bertemu dengan teman‐teman. Apalagi sahabat baikku,

Hasbie. Kami selalu belajar bersama dibimbing Umi ketika jam

pelajaran usai. Belajar kelompok dan praktik. Apalagi, selama

di rumah, aku tak bisa olahraga.

Sampai kapan harus begini? Biasanya, belajar di sekolah

penuh praktik. Bisa membaca bersama, bermain, pergi ke

kantin, dan bisa menghafal ayat Al‐Qur'an bersama Abi Guru.

Dengan adanya virus korona ini hampir semua kegiatan

sehari‐hariku menjadi berubah. Biasanya pergi ke masjid,

sekarang sudah jarang. Orang tuaku juga menyuruh untuk

shalat di rumah saja karena khawatir, kemudian bermain tidak

bisa lagi bersama teman‐teman.

Tidak ada lagi jalan‐jalan keluar sekedar mencari udara

segar atau cuci mata. Aku sangat bosan tapi hal ini harus

dilakukan supaya virus korona tidak terus‐terusan menyebar.

Demi kesehatan bersama, aku rela berdiam diri di rumah dan

belajar tanpa Umi dan Abi Guru.

Saat ini libur sekolah masih diperpanjang. Aku tidak tahu

sampai kapan, tapi aku akan terus berusaha belajar walaupun

agak sulit. Aku hanya bisa berdoa semoga wabah virus

korona segera berakhir dan kehidupan segera normal. Kata

bunda, kami harus menjaga semangat belajar, karena kami

calon pejuang bangsa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post