Duabelas tahun yang lalu ketika pertama kali dirimu membuka mata, saat itulah aku menyandang sebuah status baru IBU. Ya hari ini genap duabelas tahun engkau menjadi karuna terindah pertama bagi kami anakku. Abdillah Bayu El fawwaz, nama indah itu kami sematkan padamu dengan berjuta harapan semog kelak engkau menjadi seorang hamba Allah yang beruntung dalam kehidupan akhirat dan duniamu.

Anakku, pada kehadiranmu aku banyak belajar untuk menjadi seorang ibu. Pada kehadiranmu pula aku belajar bagaimana mengontrol emosi, bagaimana mendidikmu untuk menjadikanmu sebagai lelaki sejati yang nantinya kelak dirimu akan mendampingi seseorang yang juga akan menyandang status yang sama denganku.

Anakku, dua belas tahun bukan waktu pendek bagiku dan dirimu. Selama rentang waktu itu banyak hal yang pahit dan manis yang kita rangkai bersama. Keceriaan dan senyum bahagia tersungging tatkala kami memberimu pelukan, ciuman dan pujian atas segala prestasi yang kau persembahkan pada kami. Namun sebaliknya, tak jarang kami menghadiahkan sedikit cubitan, bahkan kadang kemarahan hanya karena dirimu tidak mampu memenuhi apa yang menjadi keinginan dan harapan kami. Hanya kata maaf yang bisa terucap dan penyesalan karena telah menorehkan luka yang mungkin akan bersemayam dalam hatimu.

Anakku, pada dirimulah ibu belajar bagaimana pertama kali memandikan, menyusui, menyuapi, mengajarimu berjalan, mengajarimu membaca sampai dirimu mencapai tahapan kemandirian seperti sekarang. Engkaulah sekolah dan guru pertama bagi ibu untuk bisa memberikan yang terbaik kepada adik-adikmu. Anakku, terimakasih kupanjatkan pada sang Pencipta yang telah mengamanahkan dirimu pada kami dan memberi warna yang indah dalam kehidupan kami. Semoga dengan bertambahnya usiamu, semakin bertambah pula rasa syukur kami atas hadirmu. Doa kami yang terbaik untukmu anakku.

Salam penuh kasih dari ayah dan bunda

Bondowoso, 6 september 2018