Nike Ratna Dila, S.Pd

Terlahir di kota hujan Padang Panjang, pada tanggal 31 Oktober 1985. Menjadi Abdi negara di Kab.Tanah Datar sejak tahun 2006. Berdomisili di Nagari Lubuk Jantan...

Selengkapnya
Navigasi Web

Maaf...ternyata itu bukan sarapanku!

Tugas I kolom

Penulis : Nike Ratna Dila, S.Pd

Maaf... ternyata itu bukan sarapanku!

Sarapan bagi sebagian orang itu wajib. Namun ada sebagian lagi yang menjadikan sarapan itu sebagai momok yang menakutkan dikarnakan tidak terbisa dan mugkin karena ada masalah lambung. Begitu juga dengan saya sarapan itu wajib. Selain penambah stamina untuk melakukan aktifitas hari itu, sarapan juga dapat menjadi alat komunikasi kita dengan anggota tubuh. Dengan menikmati sarapan kita secara tidak langsung berkomunikasi dengan lambung kita agar dia segera bekerja.

Seperti biasa pagi ini saya juga akan menikmati sarapan pagi. Tapi hari ini ada yang berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Biasanya mulai dari subuh wonder women sudah hadir di dapur menyiapkan sarapan bagi keluarga tercinta. Apapun bahan makanan yang ada di kulkas disulap menjadi hidangan nikmat bagi 4 bidadari kecilku. Saya akan bahagia sekali jika mereka berkata“masakan bunda enak”. Wah, itu rasanya saya sudah menjadi juara master chef dunia deh.

Tapi hari kata kata itu tidak saya dengar dari bibir mungil anak-anak saya. Karna saya menjadi ratu selama 3 hari di hotel berbintang di kota Bukittinggi berkat undangan IGPPL Tanah datar untuk menjadi penulis hebat. Ya... meskipun saya harus meninggalkan keluarga tercinta tapi saya bangga bisa bergabung dengan penulis hebat disini. Menikmati waktu dengan menyalurkan aspirasi yang akan saya tuangkan kedalam tulisan demi tulisan. Beranjak dari kamar pagi ini saya melangkahkan kaki ke depan lobby hotel ke tempat dimana kami malam tadi menikmati hidangan makan malam. Disana terlihat hidangan sarapan pagi nasi goreng dengan telor ceplok yang seakan melotot kepada saya untuk segera disantap. Bersama si lambung yang siap untuk diajak kompromi, saya mengambil hidangan dan menyantapnya dengan rekan-rekan penulis lain yang. Meskipun baru beberapa orang yang baru menikmati di ruang makan pagi itu mungkin karna mereka masih bersiap-siap untuk mengikuti kegiatan. Dengan santai ditemani secangkir teh hangat, saya menikmati setiap suapan demi suapan. Sampai disuapan terakhir, ponsel saya berbunyi. Meninggalkan sendok dan garpu di piring makan saya buka pesan dari salah seorang panita yang isinya “ bpk,ibu sarapan kita dekat Parenai dibawah ya, bukan dekat loby..”.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantab ibu :)

09 Mar
Balas

Kereen ke......

09 Mar
Balas

Thank's ica...

09 Mar
Balas



search

New Post