Nike Ringgawany

Penyuka rindu, alat musik, especially piano, biola, gitar akustik dan saxophone. Nggak pernah kenyang untuk soal nulis dan baca. Hobi nonton film horor dan dram...

Selengkapnya
Navigasi Web
Masih Bilang Nulis Itu Susah?

Masih Bilang Nulis Itu Susah?

Ini buku antologi udah lama, tahun 2018. Ini antologi terakhir selama hamil lalu melahirkan. Hihihi.. males banget nge postnya. Nah, di buku ini ada dua karya saya. Satunya dengan judul, Gersang dan lainnya Negeri Imajinasi.

By the way, saya udah kangen nulis tapi diseriusinlah setidaknya, tapi selama punya dua anak kok rada susah ya atur waktunya? Pengen gitu ikutan lomba-lomba lagi. Bukan sertifikat atau hadiah sih yang dikejar, tapi kepuasan diri. Puas aja bisa menundukkan diri untuk menerima tantangan. Namun, bukan berpuas diri dalam berkarya.

Seneng rasanya bisa berkolaborasi bersama teman-teman penulis lain di seluruh Indonesia bahkan ada yang dari luar negeri. Dan sampai sekarang, saya masih aja nggak pede dengan tulisan saya. Baik puisi, cerpen atau novel. Ya, standarlah. Maklum, saya bukan cerpenis nasional, bukan novelis atau sastrawan. Tapi, paling nggak saya udah membuat diri saya tetap hidup meskipun hanya dalam tulisan yang tercetak di dalam buku. 😁

Apakah saya belajar nulis? Ada dua jawaban. Yang pertama, awalnya saya merasa nggak belajar. Alias otodidak. Mulai dari mengisi buku diari setiap saya sedang sedih dan bahagia. Bahkan suka berlembar-lembar. Selalu menuliskan kejadian apa saja baik tentang sahabat maupun asmara. Nah, yang pernah menjadi sahabat saya dan pernah punya hubungan asmara dengan saya, selamat!! Nama kalian ada di dalam buku diari saya. (Hehehehehe.. jujur amat ya!!). Satu hari saja tanpa menulis kok ada yang kurang. Saya selalu menyapa diari saya dengan panggilan "Hai, Dy? Gimana kabar kamu?" Hahaha.. gila ya? Bicara sama diari sendiri, nanya sendiri, jawab sendiri, cerita sendiri, ketawa sendiri, bahkan juga sempat mengeluarkan air mata pas nulis jika saya sedang sedih. Apa artinya saya nggak punya teman? Teman saya memang sedikit, sahabat apalagi. Jadi kadang nggak ketemu mereka. Jadi seringnya ya ngadu sama diari dulu. Hehehe. Ceritanya banyak, kalo jadi buku itu berapa lembar ya? 🤣.

Nah, yang ke dua. Saya mesti belajar karena jika mengandalkan pengalaman nulis di diari saja nggak mantul ya?? 🙄. Saya mesti belajar lebih banyak. Dari membaca buku apapun, baik puisi, cerpen dan novel bahkan buku panduan. Walah 🤣🤣. Lalu, kok saya nggak puas ya? Akhirnya saya secara nggak sengaja ketemu seorang penulis. Ah, saya sebut saja penulis kreatif ya! Dia juga ternyata seorang pendongeng. Wanita yang pernah saya abadikan dirinya dalam karya lomba puisi dengan tema Perempuan yang diselenggarakan oleh Penerbit Ellunar dan Pusmala Pustaka. Pertemuan saya awalnya juga terjadi di ruang kantornya. Owner dan Kepala Sekolah Jasmine Islamic School ini udah banyak jasanya. Dari komporin saya terus buat nulis sampai bikin saya iri karena karya bukunya udah banyak banget. 😍😍

Di satu kesempatan, ada kabar pelatihan menulis. Namun, belum bisa dipastikan waktunya kapan. Sambil tunggu kabar dari bunda Wiwik Dongeng Puspitasari, saya main-main di instagram, eh.. ketemu kelas belajar online. Media Berkarya namanya. Jadi saya pernah ikut dua kali. Yang pertama, saya ikut kelas angkatan 04, mentor kami waktu itu kak Tia Setiawati dan Mas Aan Mansyur. Lalu yang ke dua saya masuk kelas angkatan 08. Mentornya juga nggak main-main yaitu Bapak Joko Pinurbo alias Jokpin. Tau lah ya, Pak Jokpin itu puisinya hampir mirip-mirip cerita. Meskipun ditulis dalam bait-bait baik pendek maupun panjang tapi kok gemesin gitu bacanya. 😊

Jadi, di kelas itu wajib setor puisi yang udah ditentuin temanya. Nanti kita dapat reward dech. (Bagi yang terpilih).

Nah, tiba-tiba datanglah kabar pelatihan menulis lagi dari si bunda. Nah kalo yang tadi, kelas online, yang ini beda, ini kelas offline saudara-saudara. Namanya, Sagusabu. Satu Guru Satu Buku, pelatihan ini dari Media Guru. Ini pun nggak kalah kece lho! Tapi, ya kebanyakan anggotanya dari kalangan pendidikan. Dari dosen, mahasiswa, pengawas, kepala sekolah, guru sampai murid. Rame! Waktu itu kegiatan ini di laksanakan di Fakultas Psikologi USU. Berasa jadi apa ya waktu itu? Minder. Itu yang saya rasakan. Secara saya cuma guru biasa. Honor pula! Berdampingan dengan orang-orang hebat membuat mata hati saya terbuka. Wow! Takjub! Karyanya bagus. Di sini kita dimotivasi, belajar dulu, lalu diajak menulis. Trus bagi yang beruntung, langsung dibuatkan cover sesuai sinopsis yang kita tulis sebelumnya dan dipertontonkan di depan seluruh peserta. Eaaaa... senang nggak tuh? Waktu itu saya belum beruntung, sedikit sedih. 😭. Ah.. apa sinopsis saya nggak bagus ya? Tapi saya berusaha untuk tetap tenang, padahal dalam hati saya udah banjir bandang! 😭😭😭

Nah, selesai pelatihan, kita dikasi tugas nulis dengan deadline satu bulan. What? Hadeh 🙄🙄. Gimana ini? Nulis cuma dikasi deadline satu bulan itu bisa nulis apa? Akhirnya ya saya ikutin aja. Nulis cerita tiap hari. Dalam prosesnya saya sempat sakit cacar pula. Nggak apa la , mendem di kamar tapi alhamdulillah bermanfaat. Eh, tau-tau selesai satu bulan. 😅. Trus saya ajukan ke penerbit, nggak lama dibuatin cover, trus dipoles sedikit aja oleh sang editor, layouter, sampai keluarlah tu buku digital berikut ISBN nya. Alhamdulillah. 😁. Tapi nggak itu aja ya, saya pun mesti self editing juga. Cukup buat mata saya sampai sipit juga liatnya. Sampai larut malam, bolak balik buka aplikasi KBBI, hapus, mikir, nulis lagi, hapus lagi, nulis lagi, mikir lagi, gitu aja kerjaannya. Hh.. melelahkan ya? Tapi, alhamdulillah saya jadi punya pengalaman.

Nulis hingga menjadi buku itu ternyata bukan proses yang mudah, makanya saya nggak keberatan membeli karya teman-teman saya, karena ada ide yang super mahal, ada keringat buat mikir kata-kata, ada waktu yang dikorbankan, juga ada biaya yang nggak sedikit jika nerbitin dengan dana sendiri. Jadi nggak tega minta gratisan. Sebab, saya tau prosesnya amat panjang dan juga perlu biaya. Jadi, teman-teman tau lah ya, harus bersikap bagaimana. 😁😁.

Masih bilang nulis itu susah? Ribet? Coba dulu ya.. pasti ketagihan. 😍

.

.

.

Oke.. sampai di sini dulu ya cerita pengalaman menulis saya, soalnya si kakak udah bising minta bobok dan si baby mulai bangun. Haaaahhh.. selamat menjalani rutinitas lagi. 😊

*me time nggak mesti ke salon atau restoran mahal, gini aja mommy Caca dan Azka udah seneng banget.

Sekian.

At my lovely room,

6 Juli 2019.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post