Mengapa memoriku pendek?
"Aaaaaaa......." Teriakku marah sekali. "Ada apa denganmu otak?". Tidakkah kau sanggup mengingat beberapa bentuk huruf dengan lama dan kuat? Sulit sekali bagiku mengingat rupa mu. Kau terlihat menari-nari seakan mengejekku. Apalagi yang harus kulakukan agar kau melekat di memori otakku?
Begitulah keseharian ku saat belajar. Setiap hari banyak huruf yang tak bisa ku ingat bentuknya. Mereka seakan sama di mataku. Hanya berupa garis yang melayang, tertidur, berjongkok atau membulat seperti balon.
Beberapa cara sudah kulakukan, agar aku bisa mengingat mereka semua. Melukis huruf di pasir, bernyanyi, main bentuk dengan Play-Doh dan sebagainya. Tapi tak semua cara efektif membantuku. Mungkin, hanya bertahan beberapa menit saja. Aku mudah sekali bosan, jika salah satu cara yang dipakai terlalu lama digunakan. Otakku seakan menolak dan tak mau berpikir.
Kata guruku, aku harus berusaha sebaik mungkin. Tidak boleh marah pada diriku sendiri. Karena Allah sudah menciptakan aku dengan sebaik-baik bentuk. Guruku berpesan agar selalu bersyukur dan berdoa, agar suatu saat Allah akan beri kemudahan untukku mengingat huruf dan bisa membaca. "Baiklah, aku akan berusaha. Aku pasti bisa! ". Terima kasih guruku sudah bersabar atas semua kekurangan ku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar