BERKAH TAMU TAK DIUNDANG (#tantangan 30hari menulis diGuruSiana hari ke-16)
Bismillahirrahmanirrahiim...
Sudah tiga minggu ini udara terasa panas menyekat, sehingga aku harus menutupi tubuhku dengan lapisan kain yang dapat terhindar sinar langsung diluar. Setumpuk barang bekas dan besi sepeda tua yang sangat lumayan besar ini cukup untuk kutukar dengan obat, dan mainan.
"Pak, berapa timbanganku dapat banyak ya, tanyaku menyakinkan Pak Yanto. " Iya ibu benar berat banyak nih, wah tumben bu bisa dapat besar uangnya, jawab Pak Yanto menjelaskan. Aku tak menjawab tapi
hanya anggukan kepala yang ku perlihatkan. Setelah uang yang kuterima alhamdulillah Ya Alloh hari ini, cukup besar seratus dua puluh lima ribu rupiah bersyukur berkah reqki-Mu, dan langsung aku pergi menuju toko obat, dan ke pasar.
Tiba-tiba ada seorang pria berlari menabrakku membuat aku terjatuh Astagfirullah... terdengar orang berteriak, " jambret...jambret.." dan mereka mengejarnya. Karena panik dan takut aku cepat bergeser kepinggir jalan tanpa sadar dompet merahku juga sudah tidak ada ditanganku. Lemas sekali telah hilang harapanku, dan entah harus bagaimana lagi aku mencari uang dengan cepat hari ini agar terbeli obat anakku.
Dengan pelan dan beristigfar dalam hatiku belum milikku rezeki hari ini, ku coba ikhlas dan pasrah, tapi aku harus kuat dan tidak boleh mereka melihat aku sedih atas musibah ini, karena harus kembali pulang menemui kedua putriku yang telah menunggunya. "Assalamu'alaikum" salamku untuk mereka. "Wa'alaikumsalam " jawab sikecil sambil berlari menuju pelukanku
Juga dengan manjanya terus ingin selalu bersamaku kemana saja ke melangkah.
"Kakak mana sayang, tanyaku.
"Ada dikamar bu, jawabnya,
"Sedang apa tanyaku lagi, pada sicantik mungilku
"Tadi sih tidur bu, sekarang menangis bu, tidak mau berhenti jawab adek lagi dengan suara lemburnya.
"Ya Alloh kenapa kakak menangis, apakah masih merasa sakitkah ?? tanyaku. Segera kuhampiri untuk melihatnya. "Kakak kenapa menangis sayang, tanyaku terbawa sedih melihatnya.
"Kakak kangen ibu, pelan sekali suaranya dan bicara agak terbata-bata. Kucium dan kupegang kening dan pipinya alhamdulillah sudah turun panasnya, walau hanya ku berikan bawang merah yang dibalurkan ketubuh bagian depan dan belakang, tapi harusnya sudah dapat minum obat atau periksa ke dokter. Tapi itu semua belum bisa terwujud.
"Kakak makan lagi ya, bubur nasi yang ku buat, sebentar ibu ambilkan ya. "Kakak tak menjawab, tapi pandangan wajahnya kosong. Ya Alloh, berikan kekuatan dan kesehatan untuk putri-putriku tercinta dalam batinku terus berdo'a sambil kuambil bubur nasi.
Tiba-tiba terdengar diluar orang mengucapkan salam "Assalamu'alaikum..", suaranya lembut, lalu aku segera menyusul ke arah datangnya suara itu. Wa'alaikumsalam" jawabku sambil membuka pintu. Seorang lelaki muda sosok tubuh tegap berdiri didepan rumahku dengan penuh kelembutan berbicara dan memberikan sebuah benda berwarna merah, yang sangat ku kenal, " ini milik ibukah ?? tanya orang itu padaku menyerah benda, dan kuterima.. Tak kuasa kumelihat benda yang ada ditanganku tanpa bisa berkata apa-apa. "Subhanalloh, Yaa Alloh " benar ini miliku dan inikah berkah dan rezeki dariMu Yaa Robb, do'aku dalam hati.
Sambil kuamati benda ditanganku, dan ingin segera mengucapkan rasa terima kasih padanya, sudah kembali yang cari, tapi kutegok keluar sudah tidak ada orang ini. Masya Alloh, inikah lagi berkah Tamu utusanMu Yaa Alloh yang tak kuundang, dengan mengembalikan benda yang sangat berharga dan sudah jadi milikku, tak kuasa airmata menetes rasa syukur tak terhingga Alhamdulillah... Siapapun dia ku hanya bisa berdoa semoga menjadi orang yang benar bisa membawa amanahMu untuk kebaikan sesama dan surga balasanya. Aamiin Allohumma Aamiin... 🤲
Disaat wanita kuat.. Dia kan selalu ingin terlihat bahagia, meski luka sedang mendera, karena wanita yang selalu ceria yang selalu menebar senyum. Subhanalloh..
Salam Literasi
#belajarikhlasberbuahmanis
#belajarkuatceriamenebarsenyum
#tantangan #GuruSiana
#tantangan30harimenulisharike-16
Jakarta, Kamis 30/01/2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar