Nikmah Rahmani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
'Menuju Ramadhan 1441. H' 2 ( tantangan 60hari menulis GuruSiana hari ke-46)
Belajar Berpuasa

'Menuju Ramadhan 1441. H' 2 ( tantangan 60hari menulis GuruSiana hari ke-46)

Bismillahirahmanirrahiim

Karena syarat puasa sebagai Rukun Islam ke-3 yaitu adalah "Puasa" yang mempunyai aturan dan hukumnya wajib bagi orang muslim di seluruh dunia sesuai firman Alloh (QS. Al Baqarah, 2: 183). Seperti itu ayah memberitahukan kewajiban berpuasa untuk semua muslim.

"Semoga mereka diberikan kesehatan dan kelancaran untuk menunaikan ibadah puasa di bulan yan berkah ini, juga sebagai Penanaman Pendidikan Karakter dengan ikhlas mulai berpuasa di usia dini, agar jika besar nanti akan terbiasa dengan niat kuat dan sudah siap". Tambah ayah lagi bercerita pada bunda dan kami berdua diruangan teras rumah.

Pukul 01.30 pagi dini hari dengan udara dingin, hujan turun deras mulai pukul 08.00 setelah aku bersama ayah dan bunda pulang dari masjid melaksanakan sholat di malam pertama bulan Ramadhan. "Ayo Zahra dan Ardina kita ke masjid, ayah mengajakku sholat Taraweh karena besok harinya kita mulai puasa, begitu ayah menjelaskannya kembali.

"Boleh ya bund, aku boleh ikut puasa ya, tanya Ardina pada bunda yang sedang merapikan sajadah setelah digunakan sholat Isya dan Taraweh.

"Iya boleh sayang ", jawab bunda. Kamu boleh belajar berpuasa ya nak, agar kamu bila besar nanti sudah pandai dan kuat ikut berpuasa. Aku mendengarkan bunda dan ayah mengajak aku dan kak Zahra besok ikut puasa.

"Sahur.., sahur.., sahur..”. Suara bedug membangunkan seluruh warga di depan rumahku. Beberapa anak laki-laki berkeliling jalan komplek membawa bedug dan kentongan. Ardina hari ini adalah hari pertama puasanya.

Bunda sudah ada dikamar Ardina untuk membangunkan.“Ardina, Ardina sayang bangun yuk kita mau sahur. Besok kan sudah mulai berpuasa.

Di meja makan Kak Zahra sama Ayah sudah menunggu kamu sayang.” Bujuk bunda pada Ardina.

Wah mendengar bunda panggil Ardina. Ia langsung terbangun. Hmmm..“Tapi, bund, masih mengantuk nih. kata Ardina sambil tidur lagi.

"Katanya Dina mau belajar puasa”. Bujuk bunda lagi sambil merapikan rambut Ardina yang hitam ikal panjang. “Eeh tidak jadi deh bund, Dina masih ngantuk kan besok sekolah libur, jadi puasa Dina tidak ada yang tahu.

Hehee...Tidak seperti itu sayang, hari ini puasa pertamanya Ardina, tapi tidak harus kita berpuasa dilihat dan diketahui banyak orang. Itu riya sayang namanya. Bunda menjelaskan Ardina bahwa puasa kita harus ikhlas ya.

Ayo sayang bangun yuk, anak bunda tidak boleh malas ya” Lanjut bunda.

Dengan lemah dan terasa berat tubuh Ardina akhirnya pun bangun dan menuju ke kamar mandi terlebih dahulu, baru selesai langsung ke meja makan.

Keluarga Ardina mulai sahur makan bersama dengan tenang dan tidak lupa berdoa dengan ayah yang pimpin do'anya. Karena setiap melakukan perbuatan baik selalu diawali dengan membaca do'a agar mendapatkan berkah kebaikan pahala balasanya.

Setelah makan,“Ayo, anak-anak gosok Gigi ya agar segar dan sehat.” perintah bunda. Setelah Zahra dan Ardina gosok Gigi, mereka menunggu waktu imsak merekabersenda gurau bersama ayah dan bunda. Tak terasa waktu akhirnya Imsak pun tiba. "Nah sudah imsak, ayo anak-anak, sudah siap kita semuanya untuk membaca baca niat berpuasa ya..”kata ayah lagi.

Setelah sholat Subuh, ayah pulang dari masjid, aku dan Kak Zahra mengaji bersama sebentar dibantu Ayah Ridwan. Suara ayah sangat merdu dan indah didengar. "Aku mau pandai mengaji seperti ayah iya yah" kak Zahra sambil pegang Al Qur'an, "aku juga.. aku juga..mau kaya ayah" mintaku pada ayah.

"Alhamdulillah iyaa sayang anak-anak ayah, kalian memang harus belajar mengaji sejak dari kecil usia Kalian ini, agar semua bisa membaca Al Qur'an dengan baik dan benar serta merdu didengar, karena sebaik-baik rumah adalah rumah yang selalu terdengar ayat-ayat suci Al Qur'an dibacakan. Sehingga rumah2 tenang, aman dan nyaman bersama penghuni didalaminya", kata ayah pada kami bertiga, menyimak kata-kata ayah seperti guru ngajak kami pa Ustadz Hasan. " Juga jika kalian sudah pandai mengaji akan memberikan kami orang tua kalian sebuah mahkota indah dari anak ayah yang sholehah yang hafal mengaji semua. Sehingga perilaku dan sikap kalian pasti berakhlak mulia. Aamiin... Aamiin...kami mengaminkan do'a ayah, " Sayang dan hormat pada semua orang, bertutur kata yang sopan, serta saling menyayangi antara keluarga kita". tambah ayah lagi. Damai dan nyaman kami mendengar ayah nasehat dan do'a ayah untuk kami, putri-putri ayah dan bunda tercintanya, tambah bunda ikut mendo'akan.

"Juga dalam berpuasa nanti banyak yang harus dijaga sikao, petilaku, perkataan, dan tidak boleh kita dekat dekat dengan orang yang sedang makan atau melihat menu makanan yang dapat membatalkan puasa kalian ya" tambah ayah lagi untuk nasihatnya. " Iya ayah baik, semua kata-kata kami ingat yah" jawab kami berdua.

Tak terasa waktu sudah pukul 05.30 kamu mengaji. Karena ayah harus bersiap-siap untuk berangkat kerja, untuk segera mandi dan siap ke kantor. Tetapi kami tidak sekolah, karena libur awal Puasa Ramadhan untuk bisa belajar puasa penuh hingga magrib nanti.

Setelah mandi, dan berpakaian rapi ayah bergegas pergi berangkat ke kantor karena lokasi kerja ayah jauh harus pagi-pagi agar tidak kena macet.

Lalu kami bersama bunda juga pergi ke Pasar Inpres dengan naik angkot karena arah lebih dekat, untuk membeli keperluan bunda memasak menu berbuka hari pertama puasa ini.

Keseruan kami di pasar saat membantu bunda membeli makanan sayur, buah dan ikan semua orang ramai banyak sekali yang datang ingin membeli makanan yang lainya juga.

"Kalian mau berbuka dengan menu makanan apa nih" tanya bunda pada kami sambil memilih buah apel dan jeruk. "Aku mau agar-agar coklat bund, agar buatan bunda enak sekali, aku suka lho bund " jawab kakak Zahra. "Kau mau dek" kakak tanya lagi. "Iya bunda aku suka juga agar-agar bunda yang hijau ya untuk Dina, jawabku ikut sama kakak. " Baiklah, kalau kalian mau agar, nanti setelah milih jeruk untuk ayah kita beli agar-agar ke warung sebelah sana ya, bujuk bunda pada kami. "Iya bunda,"serentak kami jawab.

Setelah pulang dari pasar, keluarga Ardina ingin mengajak kak Zahra maim congkak, dan bola bekel. Permainannya sudah siap diambil dari kotak mainan di pojok lemari buffer bunda.

"Ayo kak, kita mulai main, biar seru kita setel musik lagu ya", ajak kak Zahra sambil bersenandung lagu aku anak sholeh dari sound system MP3 kesukaan ayah juga. Dengan irama lagu yang enak didengar suasana jadi lebih semangat untuk bermain bersama. Sedangkan bunda asyik mengiyangi sayuran tapi sambil mengikuti nyanyian .

Karena asyiknya bermain,terdengar suara Adzan segera bunda mengingatkan kami untuk menunaikan ibadah shalat Dzuhur bersama, " Ayo kita sholat berjamaah, lalu boleh kalian tidur siang ya, agar bisa istirahat, lanjutan puasa bisa kuat sampai sore nanti ya". Kata bunda bujuk kami. Iya bunda siap kami msu sholat sana bunda " jawabku sambil menarik tangan kakak Zahra buat pergi wudhu. " Kita betwudhu bareng ya dik" kita sama-sama jalan ke kamar mandi.

Di dalam tidur Ardina, bermimpi, ada seorang pengemis yang sangat kelihatan sehat sehat saja. Akhirnya Ardina pun bertanya “Pak, mengapa bapak kelihatan sangat semangat meskipun bapak ini puasa?”. “Dik, bukan puasa alasan mengapa kita lesu dan malas. Biarpun bapak kerja, bapak pun harus semangat. Karena, itu adalah cara ikhlas menjalani puasa.” Jawab bapak itu. Dan tiba-tiba saja Ardina terbangun. “Oh berarti kita harus semangat meskipun puasa ya..” kata Ardina. Iya benar sekali sayang, bahwa puasa tidak ada alasan untuk kita malas beraktivitas atau tiduran saja begitu bunda beritahu aku. "Senang hatiku bisa ikut berpuasa bersama keluarga dirumah." kataku pada bunda. Tapi kalau sudah masuk sekolah aku juga harus puasa ya bund, tanyaku lagi. Eehm.."Iya dong sayang, sambil bunda memberita tanda anggukkan kepala, Tetap semangat walau kamu bersekolah juga ya".

"Aku dan Kaka Zahra mau terus berpuasa sampai tamat dan Berhari Raya ya bunda. Biar jadi anak bunda tersayang, sambil ku peluk erat bundaku" kataku lagi..

Demikuan ceritaku bersama anak didiku tentang kisah anak yang baru mau belajar puasa seperti usia kalian juga, dan semoga semangat untuk berpuasa tahun ini diberikan kesehatan selalu dan berkah untuk kita semua, sebelum jam istirahat tiba ceritaku membuat suasana menjadi haru dan berpesan agar kalian semua bisa ikut belajar berpuasa agar menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Karena alhamdulillah tahun ini anak-anakku kelas 1 ini, bulan puasa saat jelang menuju Ramadhan 1441 H. masih masuk sekolah, belum liburan akhir semesteran.

Semoga mereka bisa mengikuti belajar berpuasa dengan tetap semangat. Bagi yang sudah pernah ikut belajar puasa saat di bangku Taman Kanak-Kanak (TK) dengan dibantu oleh ayah dan bunda dirumah walau setengah hari, mereka mudah lanjutkan untuk belajar berpuasa nanti.

Dan PPK yang aku tanamkan pada anak didikku berusaha untuk dapat terwujud dan berharap mereka benar mempunyai akhlak mulia dan sopan santun berkarakter sesuai aturan dan budi pekerti yang sangat kami, orang tua dan lingkungan sekitar menjadi bangga serta akan terbawa hingga mereka tumbuh besar nanti. Aamiin..

Salam Literasi

#belajarberpuasa

#usahmbentukperilakudansikapanak

#penanamanpendidikankarakter

#menujupuasaRamadhan1441.H

#semogaumurkitabisabertemuRamadhan

#tantangan GuruSiana

#tantangan 60hari menulis diGuruSiana hari ke-46

Jakarta, Sabtu 28/02/2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam literasi bund. Sehat dan sukses selalu buat bunda.

29 Feb
Balas

Aamiin Allohumma Aamiin..iya sama2, Trima kasih, do'a yg sama untuk bunda Aisyah Jamela yang cyantik yaa..

29 Feb

Mantul

29 Feb
Balas

Trima kasih pak Yulius Sabri, tuk mampir dan suport nya, smga bpk juga sukses selalu.. Aamiin

29 Feb



search

New Post