Renungan Ahad Pagi, (Part-1)

Disaat hati, jiwa raga, pikiranku dalam keadaan yang sangat tidak menentu, apakah kuat aku menghadapinya?? dalam batinku terus berbisik "Tidak Kuat "....

Tapi disisi lain tekat, niat usaha serta ikhtiar yang kujalani sebagai seorang manusia untuk menjadi yang lebih baik lagi sangatlah besar. Ujian demi ujian, niat seorang perempuan setengah baya dalam kisahnya membesarkan anak seorang diri, karena sudah hampir 3 tahun suamiku meninggalkan keluarga tanpa ada harta yang diberikan untuk kami hidup bersama dua anak yang masih balita perlu banyak kebutuhan makan, hidup kami serba kecukupan, terpaksa untuk aku harus membantu perekonomian keluarga ku jalani mencari sesuatu benda untuk dapat dijual. Akankah cobaan Ini bisa berlalu, tapi aku harus bisa, aku harus kuat, aku pasti bisa melewatinya. Karena-Nya aku sadar demi mencari Ridho, Ampunan dan MagfirohNya. Diri yang ikhlas, hati menjadi tenang dan lega, mungkin Inilah jalan yang terbaik untukku Alloh berikan demi dua putri yang cantik, lucu masing-masing 2 tahun dan 5 tahun.

Kadang ingin sekali marah dan berteriak sekencang-kencangnya, melihat laki-laki diluar sana yang telah pergi jauh entah dimana. Tapi mungkin tidak sama perilaku terhadap setiap orang terhadap kelurga dan anak-anaknya, namun di lain sisi diri ini sadar bahwa semuanya telah Allah rencanakan dengan sebaik mungkin dan aku akan hadapi dengan senyuman untuk kedua anak-anakku.

Jujur kadang aku sangat ingin lari, jika mengingat masalah dan cobaan yang kini menghimpitku, kadang aku merasa ingin memprotes untuk apa semua ini, aku bahkan ingin marah seketika mengingat semuanya begitu berat. Hanya dengan melihat kedua bidadariku hilang semua perasaan ini, harus kukubur dalam-dalam dan tegar maju bersama putri-putri ku tercinta.

Kekuatan seorang ibu, istri, dan teman bagi keluargaku merasa lebih kuat dihadapi bersama dalam suka duka, susah senang, tawa canda, anak-anak bermain dengan bahagia, dan kami saling berbagi cerita tentang kehidupan kita dirumah mungil tapi penuh kehangatan.

Ohh" itu hanya mimpi, dalam hatiku tak terasa butiran air menetes dipipiku, tak kuasa hatiku merasakannya. Kembali batinku terkadang merasa sangat tidak kuat akan hal-hal yang terjadi buruk dalam hidupku ini, sampai kapankan harus seperti ini, dari pagi hingga sore kutinggalkan anak-anaku, malam baru kami bisa bersama merajut asa untuk esok hari dan dalam sujud baru tenang dan khusyuk dalam do'a kemudian aku sadar mungkin setelah ini Allah punya sesuatu hal yang indah untukku.

Bahkan dikala hati, jiwa ragaku saking merasa sangat tidak berdaya, aku ingin sekali mengeluh dengan sangat dan keras, tapi aku sadar bahwa Allah tidak mungkin akan memberikan cobaan tanpa sebab, tanp ada jalan keluar yang terang untuk ku bersama kedua putri-putri, semoga semua ini akan cepat berlalu dan membuat kembali kuat, tabah dan sabar serta kasih sayang untuk jiwaku sendiri.

Kisah terinspirasi dari kekuatan hati yang Ikhlas dan Ridho untuk menerima takdir jalan hidup sesorang yang Alloh berikan bukan tanpa sebab tetapi sudah menjadi rencana-Nya.

Aamiin Allohumma Aamiin..

Salam Literasi

#ikhlaridhomenerimatakdir

#kuatsabarmenjalanihidup

#belajarberbagiuntukbersama

#tantangan30harimenulisgurusianaharike-12

Ahad, 26/012020