NIKMATUL BADRIYAH

Nama saya Nikmatul Badriyah.Saya sangat bersyukur kepada Alloh, almarhum kedua orangtua saya memberi nama tersebut, yang tentunya punya arti yang baik. Sat...

Selengkapnya
Navigasi Web

1.4.a.6.1 Refleksi Terbimbing - Budaya Positif

1.4.a.6.1 Refleksi Terbimbing - Budaya Positif

Nikmatul Badriyah - CGP Angkatan 4 – Kabupaten Tulungagung

1. Pemahaman saya mengenai beberapa konsep inti di modul 1.4 ini saya rasa cukup, akan tetapi sebagai tindak lanjutnya saya berusaha konsisten dengan materi yang sudah saya pelajari supaya lebih “Ngeh” sebagai tambahan wawasan dalam membimbing dan menuntun murid supaya menjadi murid yang merdeka dalam belajar yang berperilaku sesuai profil Pelajar Pancasila.

Hal yang menarik dan di luar dugaan bagi saya yakni saya bisa belajar mengenai lima posisi kontrol guru, yaitu:

1. Penghukum: Seorang penghukum bisa menggunakan hukuman fisik maupun verbal. posisi penghukum, senantiasa mengatakan bahwa sekolah memerlukan sistem atau alat yang dapat lebih menekan murid-murid lebih dalam lagi.

2. Pembuat Orang Merasa Bersalah: pada posisi ini biasanya guru akan bersuara lebih lembut. Pembuat orang merasa bersalah akan menggunakan keheningan yang membuat orang lain merasa tidak nyaman, bersalah, atau rendah diri. Kata-kata yang keluar dengan lembut.

3. Teman: Guru pada posisi ini tidak akan menyakiti murid, namun akan tetap berupaya mengontrol murid melalui persuasi. Posisi teman pada guru bisa negatif ataupun positif.

4. Monitor/Pemantau: Memonitor berarti mengawasi. Pada saat kita mengawasi, kita bertanggung jawab atas perilaku orang-orang yang kita awasi.

5. Manajer. adalah posisi mentor di mana guru berbuat sesuatu bersama dengan murid, mempersilakan murid mempertanggungjawabkan perilakunya, mendukung murid agar dapat menemukan solusi untuk masalahnya sendiri.

Hal tersebut disajikan dalam kasus-kasus yang menarik yang dapat kita bahas bersama, sehingga kita menemukan benang merah sebagai hasil dari diskusi yang kita laksanakan. Lima Posisi Kontrol merupakan suatu model disiplin yang berpusat pada murid(techer centered), yang dikembangkan oleh Diane Gossen dengan pendekatan Restitusi.

2. Pengalaman saya dalam menggunakan konsep disiplin positif yakni tidak jarang terjadi ketika dalam pembelajaran menemui anak yang ternyata terlihat kurang fokus, ngantuk, kurang antusias. Selain itu, biasanya murid-murid yang terkadang sering berbicara dengan teman sebangku ketika proses pembelajaran, seragam, sepatu yang tidak sesuai dengan jadwal hari pemakaiannnya. Hal tersebut biasanya saya tangani dengan lima posisi kontrol tersebut,tergantung situasi kondisi kasusnya.

3. Sebelum saya mempelajari modul ini mengenai konsep restitusi, saya sudah pernah menerapkannya dalam menghadapi permasalahan murid. Ketika itu ada siswa yang bisa dibilang pintar dalam pembelajaran tetapi punya kebiasaan suka mencorat-coret tembok. Beberapa teman-temannya juga pernah melaporkan bahwa anak tersebut suka mencoret tembok, bangku, buku temannya ,dll. Saya sebagai guru mencoba mencari solusi, memanggil dan berdiskusi bersama. Ternyata memang ada yang mendasari mengapa dia bertindak seperti itu. Dia mempunyai hobi menggambar yang boleh dibilang kurang tersalurkan. Setelah beberapa kali kami berdiskusi akhirnya saya dapat menyimpulkan bahwa kebutuhan yang diperlukan murid tersebut saat ini adalah kebutuhan penguasaan, kesenangan,rasa cinta kasih sayang, perhatian, dan motivasi. Dalam posisi tersebut saya mencoba menerapkan kontrol sebagai teman dan manager. Saya mendekatinya dengan tulus dan rasa kasih sayang sebagai orang tua di sekolah, selanjutnya saya mengajak dia berdiskusi dengan menganggapnya sebagai teman. Dengan keterbukaan dia dalam permasalahannya di sekolah, maka kita dapat menemukan solusi yang tepat untuk penyelesaiannya.

4. Ada perubahan cara berpikir setelah saya mempelajari modul ini karena tentu saja kntent di dalamnya menambah khazanah wawasan saya. Selain dari modul, dengan berbagi pengalaman dengan teman sesama CGP, juga sedikit banyak mempengaruhi cara berpikir saya menjadi lebih luas dibandingkan sebelum mempelajari modul ini.

5. Dari modul yang saya pelajari ini, saya mendapat ilmu baru tentang cara untuk menguatkan karakter dan pemahaman seorang pendidik dalam menangani kasus murid-murid baik dalam proses pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Ada berbagai macam tindakan murid-murid kita yang kurang sesuai dengan aturan dan perlu kita carikan solusi dengan bijak supaya muncul evaluasi diri secara intern dan penyelesaian yang baik untuk semua pihak yang terkait.Saya sudah memahami pemberian hukuman kepada anak kurang tetap tetapi pendisiplinan kepada anak melalui pendekatan yang baik akan menghasilkan anak-anak yang mampu memahami dirinya dan dapat meningkatkan motivasinya dalam mengikuti pembelajaran di sekolah.Bagi saya modul ini sangat penting sebagai bekal dan ilmu dalam mendesain pembelajaran dan mengenai masalah yang muncul atau ditemukan dalam pembelajaran supaya timbul budaya positif baik dalam diri, murid, maupun warga sekolah.

6. Tindakan yang dapat saya lakukan untuk membuat dampak/ perbedaan di lingkungan setelah mempelajari modul ini adalah meyakini bahwa setiap tindakan murid memiliki dasar/alasan tertentu. Dasar-dasar tersebut perlu kita gali guna menyikapi murid kita dengan penuh penghargaan, dan rasa cinta kasih. Setelah kita yakin, kita coba menerapkan dalam pembelajaran dengan harapannya lingkungan dapat tergerak dengan budaya positif yang kita terapkan.

7. Hal-hal lain yang penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif adalah bagaimana menumbuhkembangkankan serta menguatkan budaya positif tersebut serta sebagai pendidik kita harus tetap menjaga komitmen, konsisten dan kontinuitas dalam penerapannya untuk memperoleh hasil seperti yang diharapkan. Selain ini sebagai pemimpin dalam pembelajaran guru dapat berkolaborasi dengan murid dalam transfer ilmu pengetahuan, mengenai bagaimana mengolah pembelajaran yang menarik untuk menggugah motivasi murid.

8. Langkah awal yang akan saya lakukan ketika kembali ke kelas yakni mencoba menerapkan apa yang telah dipahami melalui modul ini yakni mengenai konsep disiplin positif, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Dengan harapan apa yang sudah saya pahami dan terapkan dapat bermanfaat pada diri saya dan peserta didik dalam rangka upaya membentuk karaktar profil Pelajar Pancasila. Salam Guru Penggerak.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

21 Dec
Balas

Terima Kasih, Salam literasi.

21 Dec

Ilmunya sangat bermanfaat. Terima kasih

21 Dec
Balas

Terima kasih kembali. Semoga bermanfaat.

21 Dec



search

New Post